ULASINDONESIA.COM.,MERAUKE – PT GIobal Papua Abadi (GPA) sebagai perusahaan perkebunan tebu, pabrik gula dan bioetanol di Papua Selatan, menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kesehatan dan pendidikan dengan meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Bebas Stunting.
Program ini fokus pada upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui pendekatan edukasi di kalangan anak sekolah dasar (SD) di distrik Tanah Miring, Merauke, Propinsi Papua Selatan.
Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan di Indonesia, termasuk di Papua Selatan, khususnya Kabupaten Merauke tempat beroperasinya perusahaan GPA. Angka stunting di provinsi Papua Selatan per Desember 2023 berada di angka 19,1%, sedangkan di Kabupaten Merauke di angka 16%.
Diharapkan pada tahun 2024, penanganan stunting di Papua Selatan bisa turun mencapai angka nasional yakni 14%. Program BEBAS Stunting, yang merupakan program kerjasama antara PT.GPA dengan Universitas Musamus, SD Inpres Tambat, SD Inpres Senayu dan Keuskupan Merauke Paroki Santo Petrus, Kampung Erom diharapkan dapat mengurangi kasus stunting di Merauke.
Program ini menyasar 186 anak sekolah dasar, di mana anak diajak untuk belajar dan memahami pentingnya gizi dalam pertumbuhan.
Direktur PT. GPA, Joko Herma Pramulyo, menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap tingginya angka stunting di Papua Selatan.
” Kami ingin berkontribusi dalam mengurangi angka stunting di Papua Selatan, karena kesehatan anak-anak adalah pondasimasa depan bangsa. Dengan mengajarkan cara bertani dan berternak sejak dini, kami berharap anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkecukupan gizi,” ujar Joko Herma Pramulyo.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Musamus, Yosehi Mekiuw, menyampaikan bahwa Universitas Musamus sebagai perguruan tinggi negeri di Papua Selatan terus membangun dan memperkuat hubungan kerja sama dengan pihak eksternal, termaksud PT GPA.
” Universitas Musamus mendukung program CSR PT. GPA melalui program Bebas Stunting dengan menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di bidang pendidikan dasar. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya warga sekolah di Kampung Tambat dan Kampung Soa Senayu,” ucap Yosehi Mekiuw.
Ketua Pelaksana Program Bebas Stunting, Fredy mengungkapkan salah satu komponen utama program ini adalah pemberdayaan lahan sekolah sebagai kebun gizi. Setiap sekolah dasar yang menjadi bagian dari program ini akan difasilitasi untuk membuat kebun sayur, kebun pangan lokal dan kandang ternak kecil.
Nantinya, anak-anak akan diajarkan cara menanam sayuran bergizi seperti bayam, kangkung, petatas, dan ubi jalar serta merawat hewan ternak seperti kambing untuk mendapatkan sumber protein hewani.
” Program ini merupakan program sederhana, namun dapat memberikan dampak yang baik bagi anak-anak di Kampung Tambat dan Kampung Soa Senayu. Kami berharap program yang dinisiasi oleh PT. GPA ini dapat membuahkan hasil dan bisa dilanjutkan untuk kampung lainnya,” ungkap Fredy.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SD Inpres Tambat, Ponijan mengapresiasi terkait kegiatan ini. Kata dia, untuk mendukung anak-anak dapat memahami cara bertani dan berternak.
” Jadi, kami berharap para guru juga mendapatkan pelatihan yang sama terlebih dahulu agar dapat membimbing anak-anak selain dalam pengajaran pendidikan formal tingkat SD (membaca, menulis dan berhitung). Selain itu juga mengajarkan pentingnya mengkonsumsi makanan yang berimbang dan penuh gizi dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Lebih lanjut, Direktur PT. GPA, Joko Herma Pramulyo, membeberkan bahwa pogram bebas stunting ini juga mencakup pemberian makanan tambahan berupa bubur kacang hijau dan susu, serta edukasi gizi langsung kepada anak-anak dan orang tua.
Kata dia, PT. GPA akan menggandeng Puskesmas Tanah Miring dalam menyediakan tenaga medis dan ahli gizi dalam memberikan penyuluhan di kedua sekolah mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, terutama bagi anak-anak usia dini yang masih dalam masa pertumbuhan.
” Program ini juga menyediakan buku panduan gizi yang disesuaikan dengan kondisi lokal Merauke, di mana banyak masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian dan peternakan lokal,” jelasnya.
Dengan begitu, dirinya berharap para orang tua juga bisa menerapkan pola makan bergizi di rumah, yang dapat mendukung upaya pencegahan stunting.
Menurutnya, peluncuran program bebas stunting ini mencerminkan tanggung jawab sosial PT.GPA dalam mendukung program pemerintah menciptakan generasi penerus bangsa yang bebas dari stunting dan bebas buta huruf, khususnya di Kabupaten Merauke.
Kata dia, perusahaan berharap program ini dapat menjadi project percontohan yang nantinya dapat diduplikasi di daerah lain, terutama dalam konteks pemberdayaan komunitas lokal dan pemanfaatan lembaga terkait lainnya.
” Kami ingin menciptakan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya membantu menurunkan angka stunting, tetapi juga memberikan keterampilan praktis kepada anak-anak yang bisa mereka gunakan sepanjang hidup mereka sehingga tercipta generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan terampil,” ucapnya.
Tidak lupa, tambah Joko Herma Pramulyo, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program bebas stunting ini. Semoga kerjasama ini dapat terus kita lakukan dalam program-program pengembangan masyarakat lainnya.
REDAKSI