ULASINDONESIA.COM.,MUNA, SULAWESI TENGGARA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Muna melaksanakan Peluncuran dan Sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) 2024-2025 bertempat di aula kantor DPP-KB Muna pada Selasa, 24 Desember 2024.
Program GENTING merupakan salah satu Program di 100 hari pertama kerja Menteri BKKBN Dr. H. Wihaji, S.Ag, M.Pd yang di Luncurkan pada tanggal 5 Desember 2024 di Jakarta. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan arahan Presiden untuk menyelesaikan isu strategis Nasional, termasuk gizi, hingga pengentasan kemiskinan.
Saat peluncuran program GENTING, Dr. H. Wihaji menjelaskan, bahwa dari 75 juta keluarga di Indonesia, terdapat 8,7 juta keluarga yang berisiko stunting dengan prevalensi stunting mencapai 21,5 persen yang artinya, satu dari lima balita di Indonesia terkena stunting.

Ketgam: Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Muna, Hayadi, S.Pd., M.Pd (baju coklat)
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Kabupaten Muna, Hayadi, S.Pd, M.Pd mengatakan, bahwa stunting menjadi isu yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang kuat dan berdaya saing. Tentu, dengan kolaborasi lintas Dinas dan gerakan masyarakat, kita dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Muna.
“Angka Prevelensi Stuting Kabupaten Muna yang masih tinggi adalah tugas dan tanggung jawab kami untuk menurunkannya,” kata Hayadi.

Ketgam: Suasana saat peluncuran dan Sosialisasi program GENTING oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muna
Hayadi juga menekankan, bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu Dinas atau lembaga saja. Olehnya itu, gerakan ini harus melibatkan berbagai unsur termasuk masyarakat.
” Program GENTING ini juga menjadi implementasi dari Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang selama ini kami jalankan,” tegas Hayadi
Lebih jauh, lanjut Hayadi menyebutkan, selain mencegah stunting, BKKBN juga bertugas menggerakkan masyarakat untuk ikut secara bersama-sama berperan aktif dalam Gerakan Orang Tua Asuh. Program ini adalah salah satu upaya strategis untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam membantu anak-anak yang berisiko terkena stunting.
“Masalah stunting merupakan tanggung jawab bersama yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Dengan pendekatan ini, Pemerintah berharap dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting sesuai target Nasional,” pungkas Hayadi.
Untuk diketahui, pada acara peluncuran GENTING tersebut, telah ditanda tangani akad atau MOu antara Dinas P2KB dengan Orang Tua Asuh yang di awali dari Lingkup Dinas Pengendalian Penduduk Kabupaten Muna dalam hal ini, Koordinator Balai Penyuluh Kecamatan, PKB, PLKB dan seluruh ASN Lingkup DPPKB Muna telah berkomitmen menjadi Orang Tua Asuh Sasaran Beresiko Stunting di Wilayah kerja masing-masing.
Penulis: Abhiel
REDAKSI