ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Desa Liangkabori Kecamatan Loghia Kabupaten Muna merupakan salah satu Desa yang menyimpan banyak situs-situs sejarah peradaban manusia di pulau Muna.
Saat ini, Desa Liangkabori menjadi salah satu destinasi wisata sejarah milik Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Pasalnya, Desa yang memiliki 9 (Sembilan) goa dengan nama yang berbeda ini diyakini masyarakat bahwa lukisan yang terdapat di dalam goa tersebut merupakan buatan manusia yang dilukis pada abad ke 12 M atau 800 tahun silam, sengaja dibuat untuk menggambarkan kehidupan di masa lalu.
Meski menjadi Desa yang menyimpan banyak situs sejarah peradaban Manusia di pulau Muna, namun sarana infrastruktur di Desa Liangkabori sampai dengan saat ini belum memadai.
Saat dijumpai di aula Kantor Bupati, pada Jum’at 12 Juli 2024, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Muna, Muhammad Haidar mengatakan, pihak Kominfo Kabupaten Muna akan melakukan penataan yang selanjutnya akan di usulkan ke Bakti Kominfo untuk dilakukan pembangunan BTS di daerah-daerah yang menjadi tempat tujuan wisata.
Namun, kalau terkait dengan masalah kegiatan yang membutuhkan masyarakat banyak, Muhammad Haidar mengatakan, bahwa biasanya kami akan mengsuport jaringannya dengan melakukan kerjasama dengan pihak provider
” Sama halnya saat kegiatan Pramuka se Sulawesi Tenggara yang diadakan di Barangka, karena pengguna terlalu banyak, sehingga kami meminta backup dari pihak provider dalam hal ini Telkomsel dan XL untuk mensupport jaringannya,” pungkas Muhammad Haidar.
Untuk diketahui, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Syahrir, saat menghadiri kegiatan festival Liangkabori 2024 beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa sebenarnya ivent festival Liangkabori sudah menggaung secara Nasional, sebab pihak Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah mengusulkan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hanya saja terkait dengan ketatnya persaingan dan Venue (tempat) pelaksanaan yang belum memadai karena minimnya sarana infrastruktur seperti jalan, jaringan air bersih, aliran lampu serta jaringan seluler yang belum ada, membuat festival Liangkabori belum bisa masuk ke kalender ivent Nasional.
REDAKSI