OPINI
ULASINDONESIA.COM., KENDARI, SULAWESI TENGGARA, – Ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional, khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan.
Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, pengembangan produk peternakan berbasis ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) perlu menjadi prioritas. Pendekatan ini tidak hanya menjawab kebutuhan pangan masyarakat tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Sulawesi Tenggara memiliki beragam sumber daya alam yang dapat menunjang sektor peternakan, seperti lahan penggembalaan yang luas, ketersediaan pakan lokal dan populasi ternak yang terus meningkat.
Namun, tantangan utama terletak pada bagaimana memastikan produk peternakan yang dihasilkan memenuhi standar ASUH. Standar ini menjadi penting untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dikonsumsi aman, sehat, berkualitas, dan sesuai dengan nilai-nilai agama.
Langkah pertama dalam mewujudkan produk peternakan berbasis ASUH adalah peningkatan infrastruktur dan adopsi teknologi modern. Pemerintah daerah bersama dengan stakeholder terkait perlu mendirikan fasilitas pengolahan dan distribusi produk peternakan yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.
Selain itu, teknologi seperti aplikasi digital untuk monitoring kesehatan ternak dan pengelolaan pakan dapat membantu meningkatkan produktivitas peternak. Pemberdayaan peternak lokal juga menjadi kunci sukses dalam pengembangan produk peternakan berbasis ASUH.
Program pelatihan dan edukasi mengenai manajemen peternakan, pemilihan pakan yang tepat, serta cara pengolahan produk sesuai standar ASUH harus terus digalakkan. Dengan pengetahuan yang memadai, peternak dapat menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas tetapi juga kompetitif di pasar nasional maupun internasional.
Regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan produk peternakan di Sulawesi Tenggara sesuai dengan standar ASUH. Pemerintah perlu bekerja sama dengan lembaga sertifikasi halal, dinas kesehatan, dan dinas peternakan untuk melakukan pengawasan mulai dari hulu hingga hilir.
Hal ini termasuk pengawasan terhadap proses pemotongan hewan, pengemasan, hingga distribusi produk ke konsumen. Selain dari sisi produksi, kesadaran konsumen terhadap pentingnya memilih produk berbasis ASUH juga perlu ditingkatkan.
Kampanye edukasi melalui media cetak, elektronik, dan media sosial dapat menjadi cara efektif untuk menginformasikan manfaat produk ASUH bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Pengembangan produk peternakan berbasis ASUH di Sulawesi Tenggara tidak hanya memberikan dampak positif pada ketahanan pangan tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan produk yang berkualitas, pasar lokal akan semakin berkembang, membuka peluang ekspor, dan meningkatkan pendapatan peternak. Selain itu, pengelolaan peternakan yang baik juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran di daerah.
Dengan potensi besar yang dimiliki Sulawesi Tenggara, mewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan produk peternakan berbasis ASUH bukanlah hal yang mustahil. Kerja sama antara pemerintah, peternak, akademisi, dan masyarakat luas menjadi kunci utama dalam merealisasikan visi ini.
Saatnya Sulawesi Tenggara menjadi pelopor dalam menghasilkan produk peternakan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi demi mewujudkan Indonesia yang lebih kuat dan mandiri dalam sektor pangan.
Penulis : Restu Libriani, Mahasiswa Program Doktoral Universitas Halu Oleo