crossorigin="anonymous">

Menu

Mode Gelap
HUT ke-192, Subhan Beri Predikat Kota Kendari Sebagai Kota Idaman Dengan Wajah Baru Berkurang dari Tahun Sebelumnya, Penerima KIP Kuliah UHO Kendari Tersisa 924 Mahasiswa DPRD Kota Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Kendari ke 192 Tahun Bertekad Sejahterakan Masyarakat Sultra, Amnaeni Dg Tabaji Ajukan Diri Sebagai Bakal Caleg Pawai Budaya Warnai Peringatan HUT ke-59 Provinsi Sultra

Daerah · 3 Agu 2024 23:48 WITA ·

La Ode Riago: Saya Hanya Ingin Mengabdi dan Lestarikan Budaya Yang di Tinggalkan Para Leluhur


 Ketgam: La Ode Riago (pakai baju adat) bersama Kabid Kebudayaan Hadi Wahyudi saat penerimaan Rekor Muri untuk Benteng Kotano Wuna sebagai Benteng terluas Perbesar

Ketgam: La Ode Riago (pakai baju adat) bersama Kabid Kebudayaan Hadi Wahyudi saat penerimaan Rekor Muri untuk Benteng Kotano Wuna sebagai Benteng terluas

ULASINDONESIA.COM.,MUNA, SULAWESI TENGGARA – Polemik Lembaga Adat di Kabupaten Muna hingga terjadi pemberhentian pengurus oleh Ketua Dewan Adat menuai berbagai tanggapan baik di tengah-tengah masyarakat ataupun di kalangan pengurus Lembaga Adat.

Pasalnya, Polemik tersebut di duga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu saat pelaksanaan pawai Budaya dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Kabupaten Muna ke-65 tahun yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun.

La Ode Riago, salah satu pengurus yang diberhentikan oleh Ketua Lembaga Adat, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah mempersoalkan polemik ini secara serius. Sebab sedikitpun dirinya tidak punya niat buruk sama sekali terhadap Lembaga Adat Kerajaan Muna (LAKM) ataupun Lembaga Adat Wuna (LAW), terlebih seperti yang sangkakan terhadap dirinya yakni mengganti Raja Muna PYM La Ode Sirat Imbo.

” Iya, jadi ada hal yang salah dipahami dalam persoalan ini, saya pribadi tidak punya niat buruk sedikitpun untuk merusak tatanan LAKM maupun LAW. Tidak ada itu pelantikan Raja seperti yang diberitakan saat saya hadir ke Muna itu. Saya hadir karena ingin juga mengangkat harkat dan martabat Budaya Muna, terlebih saat itu ada tamu luar yang hadir pada acara Budaya itu,” Jelas La Ode Riago.

Presiden PMMI itu juga mengungkapkan, Dirinya mengetahui isi surat mandat yang diterimanya oleh para Dewan Sarah Muna itu baru beberapa waktu yang lalu.

” Jadi surat mandat yang diberikan dari para Dewan Sarah Muna itu, saya tidak langsung menerimanya. akan tetapi saya meminta kepada mereka (Dewan Sarah) untuk dilakukan musyawarah terlebih dahulu bersama Lembaga Adat Kerajaan Muna dan Lembaga Adat Wuna, untuk disepakati hasilnya, karena jangan sampai jadi persoalan dibelakang, ” jelas La Ode Riago.

” Setelah itu saya terima. Tapi ternyata sekarang justru menjadi masalah. Hal ini tidak penting untuk saya,” sambung La Ode Riago.

Selanjutnya, La Ode Riago mengatakan, bahwa kehadirannya ke Muna pada saat itu adalah untuk niat baik dalam rangka mengikuti tradisi Pointau dalam Budaya Muna yang sudah dipersiapkan oleh para Tokoh-tokoh dan masyarakat adat Muna.

” Didalam kegiatan tersebut kami menggelar kegiatan Pointau. Dengan tujuan untuk menghargai tanah leluhur kita sebagai orang Muna serta mengaharapkan berkahnya melalui doa-doa yang dianut sesuai dengan syariat Islam. Jadi tidak ada kegiatan lain apalagi pelantikan Raja. Tidak benar itu,” jelas La Ode Riago.

Pria yang juga berprofesi sebagai seorang pengusaha itu menjelaskan, bahwa persoalan ini sangat merugikan waktunya, karena hal itu sangat tidak penting.

” Hanya saja, saya sebagai putra Daerah tentu ini menjadi tanggung jawab saya juga untuk mengangkat Budaya dan adat istiadat Muna agar tersohor dan dikenal oleh Lembaga Kerajaan atau lembaga adat di Nusantara,” ucap La Ode Riago.

Tapi, ketika saya sudah dikatakan seperti itu, untuk apa lagi saya mau berbuat baik untuk Daerah kita. Baru awal kita bergerak sudah ada persoalan itu,” Ucapnya seraya mengatakan masih banyak waktu saya untuk mengurus pekerjaan lainnya dibanding hal kecil ini.

BACA JUGA:  Namanya di Catut Bagian Dari Tidak Terbayarkan Gaji Nakes di Puskesmas, Ini Kata Ilmiati Daud

Namun, lanjut La Ode Riago berharap, atas pencabutan mandat dirinya oleh LAKM dan LAW, dirinya sangat ikhlas menerimanya. Dirinya berharap kepada para sesepuh di Muna dan Keluarga besar agar dengan adanya polemik ini, agar tidak menitik beratkan pada orang tua kita yakni PYM La Ode Sirat Imbo.

” Secara pribadi saya siap membuka ruang untuk kita duduk bersama-sama, tentu untuk membicarakan persoalan ini dengan kepala dingin. Tapi ingat, tolong jangan dibebankan persoalan ini kepada orang tua kita Raja Muna PYM La Ode Sirat Imbo. Beliau itu orang tua kita, tentu harus kita hargai dan junjung tinggi,” Pungkas La Ode Riago.

 

BACA JUGA:  Kampanye Di Tomia, Paslon Nomor Urut 1 (HARUM) Di Jemput Ribuan Simpatisan dan Pendukung 

REDAKSI

Artikel ini telah dibaca 1,588 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

KADIN Kolaka Resmi Dilantik, Dipimpin Vebrianti Safrudin

21 Mei 2025 - 15:12 WITA

Berkunjung Ke Pengrajin Tenun dan situs Prasejarah Liangkobori, Ini Kata  Ketua Dekranasda Sultra

17 Mei 2025 - 21:06 WITA

Video Viral Oknum Polisi Minta Uang Kepada Pengendara di Kendari Ternyata Hoax

16 Mei 2025 - 03:23 WITA

Pemda Muna Gelar Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih

15 Mei 2025 - 18:21 WITA

Perihal Penolakan Pembangunan Gerai Indomart di Kawasan Rumah Ibadah, Dewan Bakal Panggil Pihak Terkait

13 Mei 2025 - 11:06 WITA

Komisi I DPRD Muna Pantau Pelaksanaan Tes Seleksi PPPK Tahap 2 

12 Mei 2025 - 19:15 WITA

Trending di Daerah