ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Warga Desa Ghonebalano Kecamatan Duruka lakukan aksi demontrasi di kantor Inspektorat Muna meminta agar Kadesnya Muhammad Eri segera dilakukan pemeriksaan terkait pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) serta Dana Desa (DD) yang dinilai tidak transparan, Kamis, 9 Januari 2025.
Koordinator aksi, Iksan Diki dalam orasinya menyoroti soal pembangunan peningkatan jalan tanjung yang dalam pekerjaannya diduga menggunakan air laut sebagai bahan campuran semen dan pasir.

Ketgam: Masyarakat Desa Ghonebalano saat berada di kantor Inspektorat Muna
” Jadi, Ada beberapa poin yang kami soroti, terutama tentang penggunaan air laut dalam pengerjaan proyek peningkatan jalan tanjun yang nilainya sebesar Rp380 juta. Saat ini ada bagian tanggul yang sudah rusak,” kata Iksan Diki di Kantor Inspektorat Muna, Kamis 9 Januari 2024.
Sebelumnya, warga Ghonebalano juga mempertanyakan evaluasi kinerja tahun 2024 dalam rapat Musrenbang yang di laksanakan pada Kamis, 26 Desember 2024 yang lalu soal Kepemimpinan Kades Ghonebalano, Muhammad Eri namun tidak mendapatkan respon. Alhasil warga kecewa karena Kades Ghonebalano dinilai tak transparan dalam melakukan pelaporan pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Anehnya lagi, lanjut Iksan Diki mengatakan, Kades Ghonebalano justru membuat baliho pertanggungjawaban setelah pelaksanaan Musrenbang usai digelar. Semestinya laporan pertanggung jawaban itu disampaikan saat pelaksanaan Musrenbang yakni 26 Desember 2024 yang lalu.
“Ada kejanggalan. Sebab dalam realisasi pekerjaan fisik hanya satu item yakni peningkatan jalan dengan nilai Rp380 juta. Namun dalam pelaporannya yang ada di baliho itu mencapai Rp 500 juta. Terus sisa anggaran Rp120 juta di kemanakan?,” kata Iksan Diki.
Kepala Inspektorat Kabupaten Muna, La Kuanto saat menerima masa aksi mengungkapkan, bahwa terkait dengan permasalahan di Desa Ghonebalano, Kecamatan Duruka sudah jadi kajian dan akan diagendakan pemeriksaan Kepala Desa tersebut Ini bisa saja jadi temuan jika sudah dilakukan pemeriksaan fisik.
” Ya secepatnya kita akan periksa, kita akan lihat apakah kualitas pekerjaan tersebut sudah sesuai. Sebab itu yang akan menjadi tolak ukur apa layak dijadikan temuan atau tidak,” kata La Kuanto.
Selain itu, lanjut La Kuanto mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada Kades Ghonebalano, Muhammad Eri untuk dilakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan DD dan ADD.
” Selain Desa Ghonebalano, saat ini sudah ada beberapa Desa yang masuk laporannya ke kami untuk dilakukan pemeriksaan. Kita upayakan secrpatnya,” tegas La Kuanto.
REDAKSI