ULASINDONESIA.COM.,MUNA, SULAWESI TENGGARA – PT Pertamina mulai melirik wilayah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara karena diduga banyak menyimpan kandungan minyak dan gas bumi.
Potensi migas di Kabupaten Muna tersebut, diketahui dari kondisi geologi daratan pulau Muna yang sebagian besar terbentuk dari batuan karst. Hal itu terungkap saat kegiatan sosialisasi dampak lingkungan dengan hadirnya perusahaan minyak dan gas terhadap masyarakat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang digelar oleh Kawasan Sains dan Teknologi Universitas Pandjajaran (KST Unpad).
Sosialisasi itu dihadiri langsung oleh Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Muna, Ahmad Yani Biku, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Fajaruddin Wunanto, Camat Lohia, Camat Tongkuno dan masing-masing Kepala Desa yakni Kades Mantobua, Kades Korihi, Kades Lakarinta, Kades Lakologou, Kades Kotano Wuna dan Kades Waara, bertempat di Balai Desa Mantobua, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna, Sabtu, 10 Agustus 2024.
KST Unpad, merupakan lembaga profesional yang bekerjasama dengan PT. Pertamina dalam proyek sosialisasi dan penelitian potensi migas di wilayah Sulawesi Tenggara. Penelitian tersebut dipusatkan di Dua Daerah yakni Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Selatan.
Dr. Al Sitti Patimah, ST. M. Sc, mengatakan, bahwa data awal yang menggambarkan potensi migas tersebar enam titik di pulau Buton yakni di Buton Utara, Muna, Buton dan Buton Selatan. Namun sosialisasi dan penelitian potensi kandungan migas tahap pertama di fokuskan di dua titik yakni Buton Selatan dan Muna, khususnya di Muna Timur.
Adapun Sosialisasi yang dilaksanakan di Lima Desa di Kabupaten Muna meliputi Desa Mantobua, Desa Korihi, Desa Lakarinta, Desa Lakologou dan Desa Kotano Wuna karena wilayah tersebut merupakan wilayah yang terdampak utama apabila kegiatan eksploitasi dimulai di Muna Timur.
” Lima desa ini termasuk wilayah terdampak. Tetapi kami dari KST mendapat permintaan supaya di lima desa ini juga dilakukan penelitian untuk menemukan cadangan minyak juga,” terangnya.
Sosialisaai itu akan ditindak lanjuti dengan dilakukannya penelitian kandungan migas pada Lima Desa tersebut. Penelitian akan dilakukan selama 40 hari kedepan, dengan mengambil sampel di beberapa titik. Tim yang terlibat dalam pengambilan sampel berasal dari KST Unpad.
” Hasil penelitian akan kami sosialisasikan kembali pada akhir September 2024. Nanti akan ketahuan apakah Lima Desa ini juga punya cadangan minyak, berapa cadangannya dan dimana titiknya,” jelasnya.
Hasil penelitian tersebut nantinya akan dilaporkan kepada PT. Pertamina untuk ditindak lanjuti.
” Selain itu, sosialisasi ini juga kami laksanakan untuk mengetahui respon masyarakat apabila perusahaan migas hadir disini,” urainya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna, Ahmad Yani Biku mengaku bersyukur potensi alam di Daerah itu mulai mendapat perhatian serius. Ahmad Yani juga mengatakan, jika potensi migas di Muna sudah diteliti sejak kurun waktu tahun 1973-1975 di wilayah Kolese. Selanjutnya juga dilakukan penelitian serupa di tahun 1987 – 1990-an.
” Kita berharap sekarang sudah waktunya potensi itu digali secara serius dan benar-benar dikelola. Mudah-mudahan inilah waktunya rezeki itu datang untuk Muna,” pungkas Ahmad Yani.
REDAKSI