ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Anggota DPR-RI daerah pemilihan Sulawesi Tenggara, Fraksi Golkar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi V Ir. Ridwan Bae melakukan kunjungan kerja di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Raha, pada Minggu 15 Desember 2024.
Dalam kunjungan tersebut, mantan Bupati Muna dua periode ini mengatakan, bahwa dirinya akan memperjuangkan rencana pengembangan dan peningkatan fasilitas pelabuhan Nusantara Raha.
” Saya tidak ingin dermaga di pelabuhan Nusantara Raha yang katanya goyang kalau ada ombak dan bisa mengakibatkan roboh. Dan kalau itu terjadi tentu akan membuat kita semua malu,” kata Ir Ridwan Bae.
Olehnya itu, Ridwan Bae meminta kepada kepala KUPP agar segera berkonsultasi dengan konsultan dan mengirimkan usulan ke Dirjen perhubungan Laut. Sebab usulan tersebut nanti akan di bahas pada tahun 2025.
” Kalau bisa di ajukan secara full item kegiatan pembangunan pelabuhan, sehingga diketahui berapa estimasi anggaran,” tegas anggota DPR-RI tiga periode ini.
Sementara itu, Kepala KUPP Raha Hamjan mengatakan, bahwa dalam rencana pengembangan dan peningkatan fasilitas pelabuhan Nusantara Raha terdapat dua item pekerjaan yakni, pekerjaan fasilitas laut dan pekerjaan fasilitas darat.
” Pada pekerjaan fasilitas laut terdiri dari beberapa pekerjaan diantaranya, pekerjaan rehabilitasi trestle satu, pekerjaan rehabilitasi trestle dua, pekerjaan rehabilitasi dermaga satu segmen satu, pekerjaan rehabilitas dermaga satu segmen dua, pekerjaan rehabilitas dermaga satu segmen tiga, rehabilitas dermaga dua dan rehabilitas dermaga tiga segmen satu,”ungkapnya.
Sementra untuk pekerjaan fasilitas darat, lanjut Hamjan mengatakan, terdiri dari pekerjaan pengembangan terminal, pekerjaan pembangunan gedung, pekerjaan reception facility, pekerjaan lapangan penumpukan, pekerjaan pos pemantau, pekerjaan tempat parkir kendaraan alat berat dan pekerjaan perbaikan instalasi listrik pelabuhan.
” Mengenai dermaga yang goyang jika ada ombak kencang, memang harus dilakukan penguatan pada tiang pancang dermaga,” ujar Hamjan.
Lebih lanjut, Hamjan juga mengurai sejumlah permasalahan yang ada di wilayah Pelabuhan Raha diantaranya, belum terdapat gedung terminal penumpang di dermaga Nusantara khusus embarkasi dan debarkasi penumpang kapal pelni. Dimana jarak lokasi antara gedung terminal penumpang sekarang dengan dermaga Nusantara kurang lebih 300 meter.
Penulis : Borju
REDAKSI