ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Puskesmas Parigi Kabupaten Muna yang sebelumnya berstatus Akreditasi Dasar, kini menjadi Puskesmas dengan Akreditasi Utama.
Hasil tersebut di ketahui setelah Tim Verifikasi UPTD Puskesmas Parigi untuk RE-Akreditasi yang dilakukan oleh Tim Survey dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkerspri) beberapa waktu lalu telah merilis hasilnya. Hasil tersebut juga sesuai dengan target kepala Puskesmas Parigi, Bahruddin, S.K.M., M.Kes.
Akan tetapi, kata Bahruddin, dari hasil yang diperoleh, ada pula rekomendasi yang di keluarkan oleh surveyor, yakni SDM yang belum lengkap sesuai Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas. Seperti tenaga Dokter gigi dan perawat gigi serta tenaga teknik laboratorium, sarana dan prasarana seperti, IPAL, genset serta Ambulance yang menjadi keluhan masyarakat untuk pasien rujukan.
“Alhamdulillah Puskesmas Parigi meraih akreditasi Utama. Ini sesuai target awal,” kata Bahruddin, Sabtu 22 Juni 2024.
Capaian tersebut, kata Bahruddin, tidak bersifat instan, dirinya bersama seluruh staf butuh waktu lama untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan tim akreditasi.

Ketgam: Puskesmas Parigi Kabupaten Muna
” Inilah hasil dari kerja keras semua pihak, baik itu staf Puskesmas, Dokter maupun lintas sektoral. Olehnya itu saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerja kerasnya sehingga saat ini Puskesmas Parigi bisa mendapatkan Akreditasi Utama,” jelas Kapus Parigi.
Bahruddin juga berjanji, akan terus bekerja dengan baik dan selalu membangun komunitas dengan lintas sektor (Pertemuan Linsek) dan lintas program agar mutu pelayanan dan capaian program bisa meningkat setiap tahunnya.
” Tugas kami saat ini adalah meningkatkan pelayanan kesehatan. Semua pasien wajib dilayanin dengan baik, termasuk kenyamanan,” kata Bahruddin.
Bahruddin juga meyakini, dirinya akan mampu membawa Puskesmas Parigi ke arah yang lebih baik. Bukan tanpa sebab, menurut Bahruddin, dirinya sudah membuktikan selama tujuh bulan terakhir sejak ditempatkan sebagai kepala Puskesmas Parigi, banyak hal yang sudah dilakukan.
” Iya, seperti penekanan kepada petugas medis, agar melaksanakan pelayanan berdasarkan SOP, kerangka acuan dan sesuai dengan Permenkes, pelaksanaan apel pagi sebagai prinsip manajemen Puskesmas, simulasi penanggulangan kebakaran dan penanganan cepat bagi pasien. Lalu, absensi online dengan radius 100 meter, dimana di aplikasi itu bisa diajukan ijin cuti,” kata Bahruddin.
“Jadi kami pastikan kedepan akan banyak terobosan yang akan saya lakukan,” tutup Kapus Parigi.
BUR ODE