ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA-Besaran anggaran yang di keluarkan oleh manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr LM Baharuddin Kabupaten Muna untuk pengadaan obat-obatan menuai sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saat pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu yang lalu atau tepatnya Senin, 19 Mei 2025.
Pasalnya, besaran anggaran yang menyentuh angka puluhan milyar itu diketahui saat Direktur RSUD dr LM Baharuddin yakni dokter Marlin menjawab pertanyaan dari beberapa anggota legislatif serta perihal keuangan Rumah Sakit plat merah tersebut yang di kelola dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
” Kami mau tahu pengelolaan pendapatan RSUD dr LM Baharuddin yang mencapai Rp 28 Milyar sampai dengan Rp 35 Milyar yang di kelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kalau memang ada efisiensi, dimana posnya. Inikan kami tidak pernah tahu kemana uang pendapatan yang di kelola oleh BLUD di Rumah Sakit dr LM Baharuddin,” kata dr Agus (salah satu dokter yang tergabung dalam Komite Medik RSUD dr H LM Baharuudin).
Direktur RSUD dr LM Baharuddin Kabupaten Muna, dr Marlin saat menjawab pertanyaan dari Anggota DPRD Kabupaten Muna dan Komite Medik mengatakan, pembayaran jasa pelayanan mencapai sekitar Rp 12 Milyar pertahun, pengadaan obat-obatan Rp 10 Milyar pertahun.
“ Tidak mampu kita untuk membayar insentif para dokter spesialis dan dokter umum yang mencapai Rp13,2 miliar pertahun,” terang dr Marlin.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Muna fraksi Demokrat Rasmin mengatakan, dirinya merasa aneh melihat pengelolaan keuangan di RSUD dr LM Baharuddin yang di kelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
” Ini RSUD dr LM Baharuddin di kelola secara BLUD atau semi BLUD. Harus jelas dulu ini. Karena kalau di kelola BLUD harusnya bisa membiayai durinya sendiri. Tidak jelas management di rumah sakit ini,” kata Rasmin.
Rasmin juga mempertanyakan secara tegas perihal pengadaan obat-obatan yang nilainya mencapai Rp 10 Milyar pertahun. Pasalnya, masih sering di jumpai adanya pasien yang harus mengeluarkan uang untuk membeli obat di apotik luar RSUD LM Baharuddin.
“ Benarkah ini belanja obat lebih dari Rp10 miliar pertahun di RSUD dr LM Baharuddin. Apa iya setiap tahun sebesar ini anggaran belanja obat-obatan. Karena kita berobat saja di RSUD dr LM Baharuddin dikasih resep beli obat di opotik luar. Betul tidak apotik di RSUD dr H LM Baharuddin Rp10 miliar beli obat tiap tahun,” pungkas politisi partai Demokrat Muna ini.
Penulis: Yhoedi
REDAKSI