ULASINDONESIA.COM., KENDARI, SULAWESI TENGGARA-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari yang secara resmi Ketua DPC GMNI Kendari Rasmin Jaya melantik pengurus Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Sulawesi Tenggara periode 2025-2026 pada Kamis, 22 Mei 2025 di Kendari.
Acara pelantikan berlangsung di gedung Aula Wali Kota Kendari dengan mengangkat tema “Mempersiapkan Intelektual Organik Marhaenis Sebagai Cakra Perjuangan Yang Militan dan Berdedikasi”.
Pelantikan ini menjadi momentum penting dan istimewa bagi anggota dan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) secara keseluruhan di Kota Kendari.
Dalam sambutannya Ketua terlantik DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara, Bung Por mengatakan, kegiatan pelantikan hari ini sebagai simbol dan komitmen untuk terus mengejawantahkan ideologi Marhaenisme di Universitas Sulawesi Tenggara.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi langkah-langkah strategis kepengurusan sebelumnya dalam mendistribusikan kader terbaik untuk merebut posisi penting di internal kampus.
“Tentu itu menjadi capaian besar dan kami juga berkomitmen akan terus bekerja untuk organisasi tercinta ini, demi kemajuan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke depannya,” Tegasnya.
Dirinya juga bertekad akan membawa komisariat GMNI Universitas Sulawesi Tenggara ke arah yang lebih baik dengan program kerja yang relevan dan bermanfaat. Kepengurusan ini akan menjadi langkah nyata dalam memperkuat kontribusi DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara menjadi bagian dari perjalanan sejarah bangsa ini.
“Kami akan segera menyusun program kerja yang fokus pada pengembangan organisasi dan aksi nyata di lapangan. Kami juga berharap untuk terus menjadi pelopor dalam pergerakan yang berdampak positif,” tegas Bung Por.
Sementara itu Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama dan gotong-royong antar pengurus DPK GMNI Universitas Sulawesi Tenggara.
“Pelantikan ini bukan hanya acara seremonial, tetapi merupakan langkah awal untuk membangun sinergi dan melibatkan lebih banyak mahasiswa dalam kegiatan organisasi yang konstruktif,” tambahnya.
Rasmin Jaya juga membeberkan bahwa Marhaenisme bukan sekadar ideologi, akan tetapi adalah semangat perjuangan yang diwariskan Soekarno untuk membela rakyat kecil. Marhaenisme masih sangat relevan dalam konteks perjuangan keadilan sosial di Indonesia sekaligus menjadi jawaban dan alternatif atas perkembangan zaman, globalisasi dan modernisasi saat ini.
“Soekarno merancang Marhaenisme sebagai ideologi yang membangkitkan kesadaran rakyat kecil agar mereka tidak lagi menjadi korban eksploitasi, baik oleh kapitalisme global maupun elit dalam negeri,” ujarnya.
Lanjut Rasmin Jaya mengatakan, bahwa Marhaenisme juga bukan sekadar warisan sejarah, ia adalah obor yang terus menyala dalam perjuangan rakyat kecil.
Anggota dan kader GMNI di tuntut kecerdasan untuk selalu mengkaji persoalan yang ada di dalam sosial, ekonomi dan politik. Apalagi kondisi arus globalisasi sangat pesat hadir dengan beragam teknologi yang semakin berkembang di tatanan masyarakat. Maka itu anggota dan kader GMNI harus berpikir visioner dan progresif, sesuai dengan konteks zamannya.
“ Saya berharap, sekaligus mengingatkan kepada anggota dan kader GMNI Kota Kendari untuk tetap melakukan konsolidasi dan merapikan barisan Marhaenis, sebab apa yang menjadi cita-cita kita menuju sosialisme Indonesia dalam praktek Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia akan tetap kita perjuangkan,” pungkas Rasmin.(**)
REDAKSI