ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Ramainya aksi penolakan perihal masuknya investor perkebunan sawit di Kabupaten Muna menui tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Pun demikian masyarakat di sembilan Kecamatan yang akan menjadi kawasan perkebunan sawit.
Beberapa masyarakat yang sempat di temui oleh media ini sangat menyayangkan aksi penolakan tersebut. Sebagian besar dari mereka justru menilai bahwa aksi penolakan itu hanyalah untuk memperlambat peningkatan ekonomi di Kabupaten Muna.
” Kami semua yang ada disini sangat mendukung investasi perkebunan kelapa sawit. Kami tidak mau terlalu banyak berbicara, kami mau bekerja, anak-anak kami butuh makan dan biaya untuk pendidikan,” kata La Amri salah seorang warga saat di jumpai pada Selasa, 11 Maret 2025.
La Amri juga mengatakan, saat ini sudah ada sebagian masyarakat yang telah menikmati hasil dengan bertani sawit.
” Kita bisa lihat sendiri, meski dengan biaya transportasi yang besar, saat ini saja setiap minggu itu ada mobil truk yang muat sawit masyarakat untuk di bawah ke Konsel. Kalau itu tidak menguntungkan, mustahil masyarakat mau bertahan untuk menanam sawit,” ucap La Amri.
Seperti di daerah-daerah lain, lanjut La Amri mengatakan, hadirnya perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muna akan menciptakan lapangan kerja bagi ribuan masyarakat lokal. Itu berarti angka pengangguran di Kabupaten Muna akan turun. Pun demikian dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muna pasti akan meningkat.
” Kami sangat berharap, di tengah kondisi ekonomi yang saat ini sangat susah, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna bersama dengan investor perkebunan kelapa sawit serta pihak terkait bisa melahirkan kebijakan terbaik menuju kesejahteraan Kabupaten Muna dan masyarakatnya,” pungkas La Amri.
Penulis:Yhoedi
REDAKSI