ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA – Dalam rangka memupuk dan memperkuat jalinan persahabatan, keakraban, dan persatuan nelayan, Anggota kelompok Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Gelar Festival di Desa Lanobake Kecamatan Batukara Kabupaten Muna, pada Sabtu 8 Juni 2024.
Kegiatan Festival Desa Lanobake ini bertujuan agar para nelayan dari 4 (Empat) Desa di Kecamatan Batukara Kabupaten Muna, bisa saling mengenal, akrab, yang bertujuan bisa menjalin kerjasama dalam mengelola tangkapan hasil laut atau untuk menjaga Kawasan Larang Ambil (KLA).
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Batukara, Muhammad Ali, mengungkapkan, bahwa program Festival ini juga di isi dengan pertandingan Bola Gotong, dimana juga bertujuan untuk mempererat persatuan silaturahmi kelompok nelayan dan masyarakat dalam mempertahankan kelestarian terumbu karang serta menjaga kelestarian biota laut, dengan memberikan edukasi, menjaga dari sifat liar atau terlarang untuk para nelayan.
” Iya, jadi program Kegiatan ini kita lakukan dengan harapan, agar Masyarakat bisa menjaga dengan baik ekosistem laut, sehinggga akan berdampak baik untuk ekosistem laut yang tentu manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama pada aspek ketersediaan makanan yang berasal dari laut”, ucap Muhammad Ali
Di tempat yang sama, Kepala Desa Lanobake Kecamatan Batukara, Agustan Kaeda, Mengatakan, bahwa seluruh elemen Masyarakat Desa Lanobake sangat konsisten dalam menjaga ekosistem laut di Kecamatan Batukara, terutama yang masuk dalam kawasan larang ambil (KLA) .
” Selama saya, menjabat sebagai Kepala Desa, Alhamdulillah, saya selalu turun bersama Masyarakat untuk melakukan pengawasan ekosistem laut dari Nelayan yang selalu menggunakan alat tangkap yang tidak di perbolehkan”, jelas Agustan.
Olehnya itu, lanjut Agustan, dirinya juga tak pernah lelah untuk mengingatkan serta mensosialisasikan akan pentingnya kesadaran Masyarakat untuk menjaga ekosistem laut agar generasi mendatang bisa menikmati hasil dari laut.
” Kalau kita tidak perhatikan serta menjaga ekosistem alam laut dari sekarang, yakinlah mereka akan kesulitan menggantungkan hidup sebagai nelayan di masa mendatang,” kata Agustan
Lebih jauh, Agustan mengatakan, kalau saat ini nelayan yang tergabung dalam tim Pengawasan tidak ada yang di gaji atau diberikan insentif. Pengawasan ini dilakukan atas inisiatif Masyaraka. Olehnya itu, Dirinya sangat berharap agar Pemerintah Daerah serta Instansi terkait dapat memfasilitasi nelayan dalam melakukan pengawasan di laut Batukara,
” Yang kami butuhkan saat ini, rumah sekretariat nelayan, atau kapal untuk melakukan pengawasan agar kegiatan pengawasan tersebut bisa berjalan dengan baik”, harap Agustan
Penulis : Afrizal