ULASINDONESIA.COM., KENDARI, SULAWESI TENGGARA – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Bangsa Kendari memastikan bahwa tidak ada praktik pungutan liar (Pungli) dan sarang mafia pendidikan dalam proses magang mahasiswa seperti yang dilontarkan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
“ Sebagai mahasiswa, kami yang terlibat langsung dalam proses ini sangat yakin bahwa tudingan tersebut tidak berdasar. Semua prosedur magang dilaksanakan dengan transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Aldi Lamoito yang juga merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIMIK Bina Bangsa, saat konferensi pers Minggu 24 November 2024.
Aldi Lamoito juga menegaskan, bahwa semua prosedur magang yang dilakukan di kampus STIMIK Bina Bangsa sudah sesuai dengan aturan dan tidak ada pungli yang terjadi.
” Terlebih masalah tudingan yang mengatakan kampus kami sebagai sarang mafia pendidikan, itu sangat tidak benar,” tegas Aldi
Aldi Lamoito juga menambahkan, bahwa kampus Bina Bangsa selalu menjalin koordinasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) untuk memastikan bahwa semua aktivitas akademik berjalan dengan baik dan sesuai standar.
“ Dari proses perkuliahan hingga persiapan wisuda yang akan dilaksanakan pada 2 Desember mendatang, kampus selalu berkoordinasi dengan PDDIKTI. Bahkan PDDIKTI sudah mengetahui bahwa mahasiswa kami akan di yudisium pada 30 November,” bebernya.
Lebih lanjut, Aldi menekankan bahwa jika kampus Bina Bangsa memang melanggar aturan, maka sudah sejak lama proses perkuliahan dan aktivitas kampus lainnya akan dihentikan oleh pihak berwenang.
“ Jadi sampai dengan saat ini kampus kami masih berjalan normal, kegiatan perkuliahan juga berjalan seperti biasa. Jika ada pelanggaran, sudah pasti aktivitas ini tidak akan berlangsung,” tegasnya.
Aldi Lamoito juga mengimbau agar pihak-pihak yang berada di luar kampus untuk tidak lagi sembarang menyebarkan isu yang tidak jelas kebenarannya. Dirinya juga menegaskan, bahwa mahasiswa dan civitas akademika STMIK Bina Bangsa lebih mengetahui kondisi kampus mereka.
“ Kami yang berkuliah di sini, jadi kami juga yang lebih tahu tentang apa yang terjadi di kampus kami. Kami juga agar meminta agar stop membuat isu-isu yang tidak berdasar ini,” pungkasnya.
REDAKSI