ULASINDONESIA.COM., MUNA, SULAWESI TENGGARA–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna melalui komisi satu hari ini, Senin, 21 Juli 2025 menggelar rapat dengan menghadirkan seluruh camat se-Kabupaten Muna. Agenda utama rapat ini adalah mengevaluasi dan membahas realisasi anggaran tahun 2024 yang telah berjalan.
Rapat yang berlangsung di ruang rapat gabungan komisi Gedung DPRD Muna ini dihadiri Ketua Komisi Satu, La Ode Ena, Wakil Ketua Komisi Satu Irwan, Sekretaris Komisi satu Tomorimbi serta anggota Komisi Satu Rasmin, Wa Nurnia dan Awal Hinsabu.
“Rapat ini adalah bagian dari fungsi pengawasan kami untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran yang dialokasikan benar-benar terserap dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar La Ena saat memimpin rapat tersebut.
“Kami ingin melihat sejauh mana progres realisasi anggaran di masing-masing kecamatan, termasuk kendala yang mungkin dihadapi di lapangan.” sambung mantan Kepala BKPSDM Kabupaten Muna ini.
Dalam kegiatan tersebut, secara bergantian para camat memaparkan laporan realisasi anggaran di wilayah kerja masing-masing. Namun saat membacakan realisasi anggaran belanja pegawai, suaasana ruang rapat gabungan komisi banjir interupsi dari anggota Komisi Satu DPRD Kabupaten Muna.
” Interupsi pimpinan, kenapa pagu anggaran yang dibacakan oleh camat Kabangka berbeda dengan dukumen yang diberikan oleh Dinas Keuangan ke kita,” tanya anggota Komisi Satu fraksi PKS Wa Nurnia.
Selain itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Muna ini juga mempertanyakan perihal realisasi anggaran belanja pegawai yang tersisa serta jumlah pegawai di setiap Kecamatan yang datanya juga berbeda dengan yang di berikan ke Komisi Satu oleh BKPSDM Kabupaten Muna.
” Tidak mungkin ini pak ada sisa kalau kita berbicara masalah gaji pegawai. Sementara dari semua Camat yang hadir di rapat ini terkait jumlah pegawai yang telah di sampaikan kepada kami, itu sangat jauh berbeda dengan data yang di berikan kepada kami dari BKD Kabupaten Muna. Ada yang lebih dan ada yang kurang. Entah kita mau percaya yang mana,” pungkas Wa Nurnia.(***)
Penulis: Azizah
REDAKSI