ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menggenjot program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) sebagai upaya pemenuhan kebutuhan (swasembada) daging sapi dan kerbau.
SIKOMANDAN merupakan program Kementerian Pertanian dalam rangka pemenuhan kecukupan protein hewani dan memenuhi kebutuhan produk hewan dalam negeri. Hal ini ditegaskan dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2020. SIKOMANDAN dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan mulai dari hulu sampai ke hilir untuk pemenuhan kecukupan protein hewani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, La Ode Muhammad Jabal mengatakan pada tahun 2023, Provinsi Sultra menargetkan alokasi kegiatan SIKOMANDAN sebanyak 15.000 ekor yang tersebar di 17 kabupaten/kota se Sultra.
“Kita dikasi target 15.000 ekor dan per Desember ini kita sudah melampaui target yaitu 15.460 ekor,” jelasnya, Senin (18/12/2023).
Menurut Muhammad Jabal untuk Inseminasi Buatan (IB) tahun 2023 terbanyak yakni Kabupaten Konawe sebanyak 4.965, selanjutnya Kabupaten Konawe Selatan dengan realisasi IB sebanyak 4.141, dan Kabupaten Kolaka sebanyak 2.186.
Sementara itu, untuk pencapaian realisasi kelahiran kumulatif Provinsi Sultra hingga Desember 2023 sebanyak 11.563 dari target 10.000. Terbanyak adalah Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 3.761, selanjutnya adalah Kabupaten Konawe sebanyak 3.484, kemudian Kabupaten Kolaka sebanyak 1.026.
Dikatakan bahwa program ini merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian agar pemenuhan daging sapi dan kerbau dapat diperoleh dari dalam negeri sepenuhnya, tidak berasal dari impor.
“Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki genetik hewan dengan menambah bobot atau berat badannya. Selain itu dapat menambah jumlah produksinya,” tutur Muhammad Jabal.
Ia mengatakan, Sulawesi Tenggara masuk dalam program SIKOMANDAN karena memiliki embrio populasi ternak yang cukup berkembang, baik dilakukan melalui pengembangan Inseminasi Buatan (IB) maupun melalui peternakan secara alami dan kelompok peternak lainnya yang ada di sejumlah daerah sentra seperti di Kabupaten Konawe Selatan, Bombana, Kolaka Timur, Buton dan Muna/Muna Barat.
Program SIKOMANDAN lanjut Muhammad Jabal adalah tindak lanjut program dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, dengan fungsi dan tugas pokok yaitu produksi, transfer dan distribusi dalam upaya menjadi sumber benih dan bibit ternak sapi unggul nasional yang berperan aktif dalam mensukseskan program SIKOMANDAN melalui kegiatan transfer embrio.
Muhammad Jabal menyatakan, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan khususnya pangan asal hewan, telah banyak program yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian terutama kegiatan upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting.
”Program ini juga akan dilakukan pembenahan tata niaga ternak dan daging sapi melalui penguatan kelembagaan sapi lokal, serta pemasaran melalaui koperasi peternak, pemanfaatan kapal ternak, serta pembangunan holding ground agar distribusi lancer,” jelasnya. (Adv)
Penulis : La Niati