ULASINDONESIA.COM.,MUNA – Peryataan ini disampaikan langsung oleh Plt.Bupati Muna, Drs. H. Bachrun Labuta, M.Si, saat menghadiri Peresmian Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan di Kampung KB bertempat di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna,Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu 16/12/2023.
Dalam kegiatan tersebut, Plt. Bupati Muna Drs. H. Bachrub, M.Si hadir bersama beberapa Kepala OPD lingkup pemkab Muna yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Muna, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Camat Napabalano, Lurah Tampo, Kepala Puskesmas Napabalano, Petugas Gizi Puskesmas Napabalano, dan Kader BKB HIU.
Dalam sambutannya, H. Bachrun mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, dirinya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
” Jadi BKB HIU ini merupakan wujud nyata implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan orang tua yang dapat mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting melalui program Penyediaan Data yang terintegrasi antara pihak terkait (Desa/Kelurahan), Tata Kelola Penyelenggaraan BKB HIU yang mendukung akuntabilitas dan transparansi ketersediaan data dalam penyediaan dokumen perencanaan anggaran, sumber daya manusia seperti para kader BKB yang memiliki kompetensi mumpuni dalam memberikan edukasi bagi orang tua serta layanan yg holistik integratif, berkesinambungan dan bermutu dalam menunjang proses penyelenggaraan kelas pengasuhan,’ Kata H. Bachrun.
Selanjutnya, Bachrun juga menjelaskan, bahwa peran dan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting untuk dilaksanakan melalui pemberian Layanan Pemenuhan Kebutuhan esensial anak usia 0-23 bulan, di BKB HIU.
Ditempat yang sama, Plt. Bupati Muna ini juga berpesan, bahwa sebagai Pemerintah Daerah, tentu berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak serta meminta kepada seluruh Perangkat Daerah bersama stakecholder terkait untuk melakukan inovasi agar upaya pemenuhan gizi dan tumbuh kembang generasi kita bisa tetap terpenuhi guna menurunkan angka Prevelensi Stunting Kabupaten Muna yaitu 31,3 persen, berada diatas angka Prevelensi Stunting Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 27,7 persen dan Nasional 21, 6 persen.
Diakhir sambutannya Bachrun juga meminta kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan, para Dokter, Bidan Desa dan Petugas Gizi puskesmas agar bersama-sama dengan kader di masing-masing Desa atau Kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi mengalami gangguan tumbuh kembang untuk ditangani bersama.
” Camat Napabalano agar memfasilitasi dan mengkoordinir serta memastikan pencegahan dan penurunan stunting di tingkat Desa atau Kelurahan, seperti operasional BKB HIU agar Penganggarannya bisa teralokasi lewat dana Transfer Desa dan Dana yang dikelola Kelurahan. Dan untuk para Lembaga Swadaya Masyarakat, swasta, mitra pembangunan dan media, agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting, karena Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak,” tutup Bachrun.
Penulis: Abil
Editor: Rahmah