crossorigin="anonymous">

Menu

Mode Gelap
HUT ke-192, Subhan Beri Predikat Kota Kendari Sebagai Kota Idaman Dengan Wajah Baru Berkurang dari Tahun Sebelumnya, Penerima KIP Kuliah UHO Kendari Tersisa 924 Mahasiswa DPRD Kota Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Kendari ke 192 Tahun Bertekad Sejahterakan Masyarakat Sultra, Amnaeni Dg Tabaji Ajukan Diri Sebagai Bakal Caleg Pawai Budaya Warnai Peringatan HUT ke-59 Provinsi Sultra

Advetorial · 14 Des 2023 21:49 WITA ·

Program READSI Memberi Kontribusi Nyata Penigkatan Kesejahteraan Petani di Sultra


 Ketgam: Kadistanak Sultra, LM Rusdin Jaya pose bersama peserta Workshop Support Pilot Business Model lintas Provinsi ( Sumber Istimewa ) Perbesar

Ketgam: Kadistanak Sultra, LM Rusdin Jaya pose bersama peserta Workshop Support Pilot Business Model lintas Provinsi ( Sumber Istimewa )

 

ULASINDONESIA.COM.,SULAWESI TENGGARA – Kementerian Pertanian memastikan sektor pertanian bisa terus tumbuh positif. Untuk itu, pengawalan dilakukan Kementan terhadap pengembangan pertanian. Termasuk dengan memaksimalkan dan mengawal sejumlah program di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satu program peningkatan produksi tanaman pangan dan peternakan menjadi titik sentral program Kementerian Pertanian menuju kemandirian pangan di Sultra adalah Program Rural Empowerment Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI).

 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengatakan bahwa Program READSI hadir di Provinsi Sulawesi Tenggara sudah berlangsung selama lima tahun, dan tahun 2023 ini memasuki tahun ke lima. Program ini telah memberi kontribusi nyata bagi penigkatan kesejahteraan petani khususnya petani miskin di pedesaan.

“Sampai saat ini kami melihat kehadiran Program READSI selain turut mendukung Program Utama Kementerian Pertanian dengan mendorong Kelembagaan Ekonomi Petani, juga menjadi bagian dari program pembangunan pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara. Terutama dalam hal peningkatan kedaulatan pangan dan penguatan ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani miskin,” kata Rusdin Jaya dalam pertemuan mdel bisnis percontohan tingkat provinsi pada Senin (11/12/2023).

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian oleh BPS Tahun 2023 menunjukkan bahwa produksi tanaman pangan khusunya padi sawah mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen meskipun luas tanaman padi sawah mengalami penurunan.

BACA JUGA:  Teriakan Ganti Bupati "Bergema" Saat HARUM Kampanye di Pulau Kaledupa

“Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tanaman pangan pertanian terus bergerak, dan menjadi penyemangat bagi insan pertanian untuk terus meningkatkan produksi,” ungkap Rusdin Jaya.

Dikatakan, kegiatan READSI hadir dimulai dengan identifikasi potensi lokal diikuti oleh kajian aktivitas non farm untuk memotret aktivitas petani di wilayah READSI, selanjutnya kegiatan penumbuhan petani penangkar dan pelatihan bagi penyuluh pendamping dan Non Pendamping READSI. Kegiatan di tingkat provinsi ini untuk melengkapi kegiatan tingkat kabupaten yang meliputi penyediaan sarana produksi, alsintan, dan prasarana lainnya. Diharapkan, kegiatan -kegiatan READSI ini mulai menunjukkan hasil pada kelompok tani dalam bentuk peningkatan pendapatan keluarga petani.

Pada tahun 2023 PPSU Sultra berdasarkan AWPB akan melaksanakan 8 Program/ Kegiatan Utama yaitu 1. Pertemuan berbagi pengetahuan di provinsi, 2. Model bisnis percontohan di provinsi, 3. Studi banding bagi petani dan pendamping, 4. Pelatihan penyegaran penyuluh pendamping READSI, 5. Pelatihan bagi penyuluh non pendamping READSI, 6. Magang bagi petani penangkar benih, 7. Workshop for Selected Service Provider, 8. Pertemuan Koordinasi di Provinsi.

Ketagam: Foto bersama Kadistanak Sultra, LM Rusdin Jaya bersama Pegawai dan Staff

“Kegiatan READSI tahun 2023 difokuskan pada peningkatan kapasitas Sumberdaya Manusia Pertanian, Penguatan Usaha Tani Petani, dan Kelembagaan Ekonomi Petani. Penguatan usaha tani petani di wilayah Program READSI diarahkan pada kegiatan penguatan usaha tani melalui bantuan saprodi, alat mesin pertanian, dengan mekanisme maching grand, mendorong korporasi petani, pengawalan dan pendampingan usaha tani. Selain itu juga kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan petani diarahkan pada penguatan kapasitas dan manajemen kelompok tani berorientasi pada usaha formal, usaha bersama, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) disinergikan dengan konsep penumbuhan korporasi petani, kostratani, penguatan P4S berbasis cocoa doctor, dan upgrade sarana pusat pembelajaran di UPTD Pelatihan,” jelasnya.

BACA JUGA:  Namanya di Catut Bagian Dari Tidak Terbayarkan Gaji Nakes di Puskesmas, Ini Kata Ilmiati Daud

Rusdin Jaya mengatakan Workshop Support Pilot Business Model/Model Bisnis Percontohan bertujuan untuk menjaring Service Provider yang potensial untuk bekerjasama dalam setiap tahapan pengembangan pilot bisnis model termasuk penyelenggaraan pelatihan bisnis, pendampingan pengembangan pilot bisnis model serta kerjasama dalam bidang penyediaan input produksi, permodalan, akses pasar dan penyediaan jasa lainnya.

Untuk itu, melalui pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan satu kesepakatan antara Provider, Penyedia Jasa Input, Penyedia Jasa Keuangan dan Off-Taker dengan DPMO Kolaka, DPMO Kolaka Utara dan PPSU Sulaweis Tenggara dalam upaya membantu petani-petani kita di wilayah Program READSI dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha tani yang dilakukannya. (Adv)

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri di Sultra Meningkat

19 Desember 2023 - 13:21 WITA

Distanak Sultra Pastikan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran

19 Desember 2023 - 01:30 WITA

Uji Formalin Produk Makanan Se Kota Kendari

18 Desember 2023 - 21:47 WITA

Study TIRU Di BPMHP Makassar

18 Desember 2023 - 21:44 WITA

Sosialisasi Penyusunan Dokumen Mutu SNI ISO / IEC 17025:2017

18 Desember 2023 - 21:37 WITA

Magang Analisis Laboratorium BPMHP Sultra Balai Besar Pengujian Mutu Produk Perikanan Jakarta

18 Desember 2023 - 21:36 WITA

Trending di Advetorial