ULASINDONESIA.COM.,SULAWESI TENGGARA – Proyek perubahan yang dikembangkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, LM Rusdin Jaya mendapatkan dukungan dari Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio.
Proyek perubahan yang dikembangkan oleh Kepala Distanak Sultra adalah konsep integrated farming system. Proyek ini dicanangkan Rusdin Jaya saat mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional TK II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) beberapa waktu lalu.
Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan, proyek perubahan ini cukup menarik karena arah pengembangan pertanian Sultra menopang ketahanan pangan, peningkatan produksi dan produktivitas,
Hal ini juga sejalan dengan delapan arahan esensial Penjabat (PJ) Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Andap Budhi Revianto sesuai amanat Presiden, Jokowi.
Kedelapan arahan esensial itu yakni penanganan/pengendalian Inflası, penanganan kemiskinan ekstrim, penanganan prevalensi stunting, penguatan belanja APBD difokuskan pada produk dalam negeri, memaksimalkan potensi daerah, penguatan penyelenggaraan pemilu, penanganan/antisipasi kekeringan ekstrim dampak el nino serta penguatan ketahanan pangan.
Proyek perubahan berjudul Barakati (Bangun kawasan pertanian Wawolemo untuk penguatan investasi) Sultra ini ada pada mengemuka pada poin penguatan tanaman pagan.
“Proyek yang masuk sektor ketahanan pangan dan peternakan di Sultra ini tetap menjadi prioritas utama karena peranannya cukup strategis dalam pembangunan nasional maupun daerah melalui pembentukan produk domestik regional bruto atau PDRB, penyedia lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan sektor lain,” kata Asrun, Senin (13/11/2023).
Menurutnya, Barakati Sultra adalah arah baru pengembangan sektor pertanian yang diharapkan bisa menjadi penggerak bagi pemenuhan kesejahteraan petani dan peternak di Sultra.
Selaku mentor yang mengarahkan dan membimbing konsep pengembangan pertanian berbasis integrated farming system, Asrun turut menghadiri ujian proposal proyek perubahan tersebut serta mengapresiasi Barakati Sultra.
“Karena sebuah harapan sekaligus doa-doa terbaik untuk Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat, dimana kata Barakati berasal dari bahasa Buton dan Muna yang berarti diberkati dengan memaksimalkan koordinasi dan kolaborasi lintas OPD dan stakeholder agar percepatan pengembangan kawasan pertanian Wawolemo segera terwujud,” ujar Asrun.
Sementara itu, Kepala Distanak Sultra, LM Rusdin Jaya dalam paparannya di hadapan mentor, coach dan penguji dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengatakan, Barakati Sultra direncanakan menggunakan konsep pertanian terpadu atau integrated farming system.
“Konsep ini merupakan konsep yang mengintegrasikan beberapa jenis tanaman pangan dengan hijauan pakan ternak yang dikelola secara terpadu yang berorientasi ramah lingkungan didalam satu lahan pertanian Ranch Wawolemo,” beber Rusdin.
“Alhamdulillah para coach dan penguji memberi apresiasi positif dari proposal pelatihan kepemimpinan nasional Tingkat II di BPSDM RI ini agar pengembangan lahan pertanian/Ranch Wawolemo dikembangkan dengan efektif, terstruktur dan terintegrasi melalui pendekatan integrated farming system, smart agricultural dan agrowisata,” pungkas Rusdin. (Adv)
Reporter: La Niati