ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Momen bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anis Baswedan, bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo dan bakal capres Gerindra Prabowo kerap bertemu dan satu panggung, belakangan ini menjadi perbincangan hangat masyarakat.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengaku sangat mendukung momen tersebut.
“Bagus sekali, itu yang diharapkan oleh Nasdem, dan benar-benar kita mendorong kearah itu, artinya dari awal catatan rekam jejak yang kalian lihat, memang upaya yang saya lakukan ke arah sana untuk kita semuanya,” kata Surya Paloh usai membuka Orientasi Caleg Nasdem se-Sultra di salah satu hotel Kota Kendari, Senin (31/7/2023).
Menurutnya pertemuan-pertemuan itu menjadi salah satu yang diharapkan oleh Nasdem, mengingat pertandingan Pemilu ini bukan hidup mati di antara satu sama lain.
Sehingga kearkaban dan keharmonisan diperlukan dalam proses Pemilu agar tidak ada perpecahan diantara semuanya.
“Ini hanya event, panggilan daripada model sistem demokrasi kita, ada sirkulasi 5 tahunan, ada pemilu. Untuk apa pemilu kalau hanya ada perpecahan bagi kita, seumur hidup tidak berteman, berbicara, berkumpul, pecah daerah, ya kan? Rugi sekali,” ujarnya.
Ia berharap setelah pesta demokrasi Pemilu 2024, tidak ada lagi perpecahan meskipun ada perbedaan pilihan selama Pemilu.
Maka dari itu perlu dibangun kesadaran, salah satunya ditunjukkan oleh para elit. Paling utama adalah calon (pemimpin) itu sendiri.
“Karena kalau sudah calon, itu tegur sapa baik-baik, tidak ada suara yang saling menjatuhkan satu sama lain, artinya itu kita menunjukan tingkat kematangan kita dalam demokrasi dan imbasnya postif untuk ketenangan para pendukung,” tutupnya.
Writer: Fitri