ULASINDONESIA.COM., KENDARI – Pembangunan gerbang batas Kota Kendari – Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dimulai, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, pada Kamis (13/7/2023) sore.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan bahwa pembangunan pintu gerbang batas Kota Kendari tepatnya di Kecamatan Baruga dan Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konsel memiliki fungsi penting sebagai pintu lintas perbatasan.
Dalam hal ini untuk melaksanakan mobilitas antara wilayah kota Kendari dengan wilayah Kabupaten Konsel. Selain itu pintu gerbang batas tersebut menjadi monumen penanda yang menunjukkan bahwa pengguna jalan telah memasuki kawasan perlintasan utama.
“Yaitu dari dan akan menuju Bandara Haluoleo,” ujarnya.
Sehingga, ia berharap pembangunan pintu gerbang tersebut kelak dapat menambah hiasan kecantikan wajah Kota Kendari sebagai Ibukota Provinsi sekaligus wajah utama Provinsi Sultra yang harus selalu terlihat menarik.
“Tidak hanya bagi masyarakat Sultra tetapi bagi masyarakat luar yang datang berkunjung ke Sultra menggunakan mode transportasi udara darat ataupun udara,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan bahwa peletakan batu pertama tersebut sebagai awal dimulainya pembangunan Batas Kota Kendari-Konsel.
Baginya gerbang batas kota itu merupakan identitas Kota Kendari sebagai Ibukota provinsi yang notabennya harus memberikan ciri khas tersendiri.
“Apalagi ini sebagai jalur penghubung Bandar Udara pintu masuk kota Kendari Sultra maka kita semua ingin ada identitas, sehingga pada saat tamu atau siapapun yang melewati daerah ini maka sudah akan langsung punya image bahwa kita masuk ke kota Kendari sebagai Ibukota provinsi,” jelasnya.
Asmawa menyampaikan bahwa, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan identitas itu dalam satu gerbang batas, dimana desainnya dihasilkan dari satu sayembara yang dibuat Pemkot Kendari di akhir tahun 2022 lalu.
Lanjut ia menyampaikan bahwa, pembangunan gerbang batas kota tersebut diupayakan selesai tidak melebihi bulan Oktober 2023 mendatang sebab pihaknya telah mempunyai konsep idealisme.
“Karena Sultra sebagai tuan rumah pelaksanaan bulan bakti Pengurangan Risiko Bencana (PRB) oleh BNPB nasional dan dipusatkan di kota Kendari pada Oktober mendatang, maka kami ingin gerbang ini bisa selesai sebelum pelaksanaan agenda nasional tersebut,” ungkapnya.
Asmawa berharap, gerbang tersebut nantinya bisa menjadi ciri dan identitas, serta menjadi kebanggaan bagi seluruh warga masyarakat Kota Kendari secara khusus dan masyarakat Sultra pada umumnya.
Diketahui, revitalisasi gerbang batas kota ini telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 sebesar Rp950 juta.
Writer: Fitri