ULASINDONESIA.COM., KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya meningkatkan kapasitas di bidang perencanaan, keuangan dan aset.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan bahwa jika perencanaan tidak matang maka pelaksanaan pekerjaan butuh ekstra pengamanan, bgitupun sebaliknya jika perencan bagus maka setengah pekerjaan bisa dikatakan sudah aman.
Ia mengatakan bahwa, sosok perencana yang diharapkan adalah mereka yang bekerja tanpa ada intervensi dari manapun. Sehingga jika dalam implementasinya nanti ada dinamika yang terjadi, maka saat itulah dibutuhkan kehandalan seorang perencana.
“Maka dari itu kita melakukan peningkatan kapasitas, ada harapan yang ingin kita capai dari kegiatan ini. Paling tidak setelah ini peserta bisa mencermati apa yang disampaikan setiap narasumber dan setelah itu bisa implementasikan dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” katanya saat menghadiri pertemuan peningkatan kapasitas di bidang perencanaan, keuangan dan aset, Rabu (14/6/2023)
Menurutnya, melalui pelatihan tersebut para peserta memiliki nilai tambah dari yang sebelumnya, dalam hal ini peningkatan kapasitas yang sudah seharusnya terus ditingkatkan.
“Mereka yang misalnya bertugas di Puskesmas misalnya, tiba-tiba ditarik ke dinas atau ke Rumah Sakit tentu wawasannya akan berbeda dan tuntutan kemampuan individual harus berbeda juga karena tanggung jawabnya lebih besar lagi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam perencanaan prinsip yang paling utama dipegang teguh adalah prinsip kehati-hatian. Apalagi kebijakan pimpinan Pemkot Kendari secara bertahap akan melalukan pembinaan-pembinaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan kapasitas untuk tenaga perencana maupun tenaga di bidang keuangan lingkup Dinkes Kota Kendari.
Sehingga ia berharap baik bendahara-bendahara maupun para perencanaan khususnya lingkup Dinkes Kendari bisa lebih mahir, komprehensif dan kompetitif dalam melakukan kegiatan-kegiatan di Puskesmas.
“Apalagi memang Puskesmas tahun ini itu sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), jadi tantangannya lebih besar tentunya juga dibutuhkan kompetensi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Adapun peserta dalam kegiatan tersebut yaitu para penyusun dokumen perencanaan tingkat Kota Kendari yang berjumlah 120 orang.
Diantaranya yaitu, Direktur Rumah Sakit Antero, KTU Rumah Sakit Antero, Kepala Bidang Lingkup Kesehatan Kota Kendari, Subkoordinator Lingkup Dinas Kesehatan Kota Kendari dan para Pimpinan BLUD UPTD Puskesmas Kota Kendari.
Kemudian, kepala UPTD Lapkesda Kota Kendari, Kepala UPTD Instalasi Farmasi Kota Kendari dan para pengelola keuangan lingkup Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Writer: Fitri