ULASINDONESIA.COM., KENDARI – Keberangkatan kloter terakhir jemaah calon haji Kota Kendari, Provinsi Tenggara (Sultra), diwarnai tangis haru, Kamis (8/6/2023).
Pantauan ulasindonesia.com, para pengantar jemaah calon haji ini saling berpelukan melepas jemaah, hingga tangis haru mewarnai perpisahan di halaman Asrama Haji Kota Kendari itu.
Wakil Koordinator Panitia Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kota Kendari, Paharuddin mengatakan dari total 574 jemaah, dibagi menjadi dua kloter yakni kloter 24 dan 25. Sehingga keberangkatan jemaah calon haji ini dilaksanakan dua hari, sejak 7-8 Juni 2023 dan masing-masing dibagi menjadi 3 flight.
Para jemaah calon haji ini berangkat dari Asrama Haji Kota Kendari jalan Wulele, Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, menuju Bandar UdaraHalu Oleo Kendari di Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Untuk keberangkatan pada tanggal 7 Juni, flight pertama berangkat pukul 04.00 Wita subuh sebanyak 150 orang, flight kedua pukul 07.00 pagi sebanyak 150 orang dan flight ketiga pukul 10.00 pagi sebanyak 80 orang.
Sedangkan di hari ini, 8 Juni, flight pertama berangkat pukul 04.00 Wita subuh sebanyak 63 orang, flight kedua berangkat pukul 07.00 pagi sebanyak 66 orang dan pukul 10.00 pagi sebanyak 52 orang.
“Kami sediakan dua bus untuk membawa jemaah ke Bandara Halu Oleo dimasing-masing flight,” ujarnya.
Sementara keberangkatan jemaah calon haji ke Arab Saudi dijadwalkan tanggal 10 Juni sekira pukul 00.00 Wita dari Embarkasi Makassar.
Paharuddin berharap dan mendoakan para jemaah selalu diberikan kesehatan, mengingat jemaah haji tahun ini banyak lansia.
Sementara itu, salah satu jemaah calon haji Kota Kendari Andi Baso Aje juga terharu saat berpisah dengan keluarganya.
“Saya bersama istri berangkat (haji), kami diantar ibu, mertua, saudara, anak, ada tante saya juga,” ujar jemaah haji Kendari asal Kelurahan Lepo-lepo ini.
Ia mengaku telah mempersiapkan pakaian dan atribut haji seperti syal dan nametake atau tanda pengenal, termasuk obat-obatan yang biasa dikonsumsi.
“Itu disampaikan berulang-ulang supaya tidak lupa karena itu penting sebagai identitas kita, jangan sampai tidak ada identitas tidak di tau rombongannya yang mana,” pungkasnya.
Writer Fitri