ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Muh Rusdin Jaya membuka pelatihan integrated farming bagi penyuluh pendamping program Rural Empowerment Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI) Tahun 2023 di Kota Kendari, Senin 8/5/2023
Dalam sambutannya, La Ode Muh Rusdin Jaya menyampaikan bahwa program READSI bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani terutama petani miskin.
Dia menjelaskan di Sulawesi Tenggara program READSI sudah berlangsung selama 5 tahun, dan tahun 2023 ini merupakan tahun ke lima.
Pada tahun 2023 Provincial Programme Support Unit (PPSU) Sulawesi Tenggara, berdasarkan AWPB akan melaksanakan 8 program/kegiatan utama yaitu, pertemuan berbagi pengetahuan di provinsi, model bisnis percontohan di provinsi.
Studi banding bagi petani dan pendamping, pelatihan penyegaran penyuluh pendamping READSI, pelatihan bagi penyuluh non pendamping READSI, magang bagi petani penangkar benih, Workshop for Selected Service Provider dan Pertemuan Koordinasi di Provinsi.
“Sampai saat ini kami melihat, bahwa dengan kehadiran program READSI ini, selain turut mendukung program utama Kementerian Pertanian dengan mendorong Kelembagaan Ekonomi Petani, juga menjadi bagian dari program pembangunan pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara. Terutama dalam hal peningkatan kedaulatan pangan dan penguatan ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani miskin,” jelas La Ode Muh Rusdin Jaya.
Selanjutnya, Rusdin Jaya juga menjelaskan, kegiatan-kegiatan READSI hadir dimulai dengan identifikasi potensi lokal yang diikuti oleh kajian aktivitas non farm untuk memotret aktivitas petani di wilayah READSI, selanjutnya kegiatan penumbuhan petani penangkar dan pelatihan bagi penyuluh pendamping READSI.
Kegiatan di tingkat Provinsi ini untuk melengkapi kegiatan tingkat Kabupaten yang meliputi penyediaan sarana produksi, alsintan, dan prasarana lainnya.
“Harapan kami kegiatan-kegiatan READSI ini mulai menunjukkan hasil pada kelompok tani dalam bentuk peningkatan pendapatan keluarga petani ” harap Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara.
Lebih jauh, mantan Kabid di Dinas Perindag Sultra ini mengatakan, bahwa Integrated Farming System atau Sistem Pertanian Terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian, tanaman, ternak, ikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumberdaya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya), yang mendukung produksi pertanian.
Saat ini berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sumberdaya pertanian diantaranya, kurangnya sumberdaya manusia penyuluh dan petani, kurangnya sarana produksi pertanian terutama pupuk, kurangnya daya beli masyarakat terhadap sarana produksi untuk meningkatkan produksi pertanian yang dilakukannya, dan masih banyak lagi hal-hal lain yang menjadi kendala-kendala petani dalam pengembangan pertanian.
Untuk itu, lanjut mantan Karo Admistrasi Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan Integrated Farming Bagi Penyuluh Pendamping Program READSI, mendapatkan ilmu pengetahuan atau wawasan terkait dengan cara mengintegrasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disektor pertanian, yang bertuuan dapat menjadikan petani-petani kita maju, mandiri dan modern.
” Saya berharap, semoga pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi penyuluh pendamping READSI, tentunya agar ilmu yang didapatkan pada pelatihan ini bisa disampaikan atau disebarluaskan kepada petani-petani yang ada di wilayah kerja bapak dan ibu masing-masing,” tutup Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, Dr. L.M. Rusdin Jaya , S.Ip., M.Si. ( Adv )
Penulis: rikal