ULASINDONESIA.COM.,KENDARI – Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menggelar diskusi UU Cipta Kerja pasca pelaksanaan Kick Off Rangkaian Hari Lahir PMII ke 63 bertempat di Kedai Ratu Alam, Rabu, 12/4/2023.
Dalam diskusi tersebut, Adryan Nur Alam selaku Ketua PKC PMII Sultra mengungkapkan bahwa agenda tersebut lahir dari rangkaian untuk menjawab isu kekinian di tingkat nasional
” Diskusi ini adalah bagian dari rangkaian untuk bisa melakukan reaksi atas beberapa isu nasional yang sedang ramai diperbincangkan,” ujar Adryan.
“Dengan adanya UU Cipta Kerja, maka mudah masuknya investasi, sehingga akan meningkatkan siklus pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan jumlah lapangan kerja Indonesia per tahunnya,” sambungnya.
Sementara itu, Muh Fajrin yang merupakan perwakilan dari BEM Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara mengungkapkan bahwa membahas lebih detail terkait UU Ciptaker ini sebagai langkah konkret dalam menilai beberapa poin yang sedang blow up di beberapa media nasional.
” Yang kita lihat bahwa persoalan utamanya adalah beberapa poin yang mungkin perlu dipikirkan kembali oleh DPR langkah taktisnya, namun beberapa poin yang lain dan dampaknya positif merupakan hal yang tak kalah baiknya,” jelasnya.
Muh Fajrin mengungkapkan bahwa tidak sepenuhnya menyalahkan dan tidak sepenuhnya menerima ( Perlu dipertimbangkan poin krusial) karena ada nilai positifnya juga seperti pemenuhan lapangan kerja yang bisa lebih luas cakupannya.
“Dengan datangnya investor, berbagai sektor di lapangan akan terimbas dengan sendirinya, misalnya UMKM bidang konstruksi, properti, infrastruktur, dan permintaan tenaga kerja akan meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, di tempat yang sama saat ditanya terkait bagaimana cara mahasiswa untuk menghadapi isu nasional yang sedang blow up di media nasional.
Kepala BLK kendari menyatakan bahwa hal yang terpenting dari itu semua adalah penyiapan SDM agar kita siap dalam segala momentum apapun yang terjadi.
“BLK menyiapkan fasilitas dan BLK berkomitmen kepada para peserta yang sedang atau akan menjalani proses pelatihan dapat menjadi angkatan kerja yang kompeten, kreatif, inovatif, serta mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman yang semakin cepat dan dinamis “. Tutupnya.***