ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – 25 hektare hutan mangrove di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan direhabilitasi pada tahun 2023 ini.
Dimana 15 hektare diantaranya berada di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Peropea Kabupaten Buton Utara (Butur), dan 10 hektare lainnya berada di KPH Gantara daratan Kabupaten Muna.
Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Sultra, La Ode Yulardhi mengatakan untuk tahun ini kegiatan rehabilitasi mangrove itu menggunakan dana bagi hasil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tidak seperti tahun sebelumnya yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), sehingga luas mangrove yang akan direhabilitasi luasannya lebih kecil sesuai dengan anggaran yang tersedia, dibandingkan tahun sebelumnya sekiranya 300 hektare.
“Karena untuk tahun ini DAK tidak ada, sehingga yang direhabilitasi sejumlah itu saja,” ungkap Yulardhi saat ditemui di ruang kerjanya.
Untuk saat ini, rehabilitasi mangrove tersebut masih dalam proses persiapan, salah hal ini penyusunan rancangan, kelompok, dan yang terakhir akan dilakukan kontrak dengan masyarakat, kemudian akan dilaksanakan rehabilitasi.
“Persiapan dilakukan mulai dari penyiapan bibit yang memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Mudah-mudahan setelah lebaran Idul Fitri 2023 ini kita sudah mulai tahap pelaksanaan, yaitu persiapan lapangan dan sebagainya,” bebernya.
Lanjut ia menyampaikan, bahwa pelaksanaan rehabilitasi mangrove dilakukan dengan melihat kondisi wilayah yang layak untuk ditanami.
Kemudian proses pembuatan bibit yang dibuat oleh kelompok masyarakat, dilakukan proses persiapan penanaman, penanaman, dilanjutkan dengan pemeliharaan.
“Semoga dengan adanya pemeliharaan itu mangrove tersebut berhasil tumbuh dengan baik,” ucapnya.
Untuk luas mangrove di Sultra hingga saat ini sekiranya 93.830, 52 hektare yang terdiri dari luas potensi habitat mangrove 27.664,80 hektare dan luas eksisting mangrove 66.165,72 hektare.
Dari 93 ribu total luas mangrove yang ada kurang lebih terdapat 27.664,80 hektare perlu dilakukan rehabilitasi atau penanaman kembali yang tersebar di 17 kabupaten kota.
Diantaranya Kabupaten Bombana 5.395,66 hektare, Kabupaten Buton 13,83 hektare, Kabupaten Buton Selatan 1,68 hektare, Kabupaten Buton Tengah 201,63 hektare, Buton Utara 233,56 hektare, Kabupaten Kolaka 3.972,85 hektare, Kabupaten Kolaka Utara 3.563,40 hektare.
Kabupaten Konawe 2.512, 36 hektare, Kabupaten Kepulauan 26,27 hektare, Kabupaten Konawe Selatan 5.766,63 hektare, Kabupaten Konawe Utara 1.764,03 hektare.
Kota Baubau 29,23 hektare, Kota Kendari 151,46 hektare, Kabupaten Muna 2.796, 02 hektare, Kabupaten Muna Barat 1.221,22 hektare, Kabupaten Wakatobi 15,00 hektare.
“Dari luas total mangrove kurang lebih 93 ribu itu ada yang rusak dan ada yang bagus. Nah tugasnya kita, kalau ada yang rusak kita coba tanami,” ungkapnya.
“Harapannya kita minimal nanti kedepan dengan kondisi luas mangrove kita itu tetap terjaga dan kalau bisa bertambah,” tambahnya.
Penulis: Fitri