crossorigin="anonymous">

Menu

Mode Gelap
HUT ke-192, Subhan Beri Predikat Kota Kendari Sebagai Kota Idaman Dengan Wajah Baru Berkurang dari Tahun Sebelumnya, Penerima KIP Kuliah UHO Kendari Tersisa 924 Mahasiswa DPRD Kota Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Kendari ke 192 Tahun Bertekad Sejahterakan Masyarakat Sultra, Amnaeni Dg Tabaji Ajukan Diri Sebagai Bakal Caleg Pawai Budaya Warnai Peringatan HUT ke-59 Provinsi Sultra

Berita · 19 Mar 2023 05:09 WITA ·

MUI Sultra Gelar Musyawarah Alim Ulama Guna Jaga Stabilitas Politik di Bulan Ramadhan


 Ketgam : Sekretaris Umum MUI Provinsi Sulawesi Tenggara, Supriyanto Perbesar

Ketgam : Sekretaris Umum MUI Provinsi Sulawesi Tenggara, Supriyanto

ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memaksimalkan peran alim ulama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan bulan ramadhan pada tahun politik di Provinsi Sultra.

Hal tersebut ditunjukkan dengan melakukan musyawarah alim ulama yang diikuti sekiranya 200 orang dari pengurus MUI, pimpinan ormas dan pimpinan pondok pesantren se-Sultra, bertempat di Aula MUI Sultra, Minggu (19/3/2023).

Sekretaris Umum MUI Sultra, Supriyanto mengatakan bahwa musyawarah alim ulama itu dilaksanakan karena menjelang bulan suci Ramadan dan dalam waktu bersamaan memasuki tahun politik.

Sehingga para alim ulama diharapkan untuk memperbanyak pesan-pesan kedamaian kepada masyarakat melalui pemanfaatan mimbar-mimbar khutbah selama bulan suci Ramadhan.

“Dan pesan kedamaian itu mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keamanan, karena ajaran Islam itukan sangat memprioritaskan mengenai menjaga keamanan,” ungkapnya.

Ketgam : Suasana musyawarah alim ulama bertempat di MUI Provinsi Sulawesi Tenggara

Apalagi fungsi ulama sebagai pembimbing spiritual bagi masyarakat, sehingga secara otomatis semua ulama yang tergabung di MUI secara otomatis harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan tanpa harus dibekali.

“Cuma forum inikan menjadi wadah untuk mengkoordinir para alim ulama untuk saling mengingatkan. Para alim ulama itu memiliki komitmen untuk menjaga keamanan dan stabilat politik masyarakat Sultra,” bebernya.

Lanjut ia menyampaikan bahwa, ulama hadir sebagai penyejuk, penengah dan pendamping ketika terjadi masalah di masyarakat.

“Misalnya perbedaan paham di masyarakat maka ulama harus hadir disitu sebagai wasit dan juga sebagai pendamping masyarakat dalam membangun suasana yang aman,” ujarnya.

Kata dia, pemerintah pusat menganggap MUI sebagai mitra strategis pemerintah melalui peran-peran yang dilakukan dalam melakukan pembinaan keumatan.

Sementara itu, Wakapolda Sultra Brigjen Pol. Drs. Waris Agono meminta kepada seluruh alim ulama untuk menjadi bagian dari cooling system.

“Sebenarnya beliau-beliau sudah berjalan hanya kami menyampaikan lagi dan meminta karena mau menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” ungkapnya.

Sebab, selama pelaksanaan ibadah pihaknya menginginkan agar situasi tetap berjalan aman, sehingga kegiatan ibadah dan peningkatan iman terus berjalan dengan baik.

Kemudian terkait persiapan pelaksanaan pemilu, menurutnya peran alim ulama sangat vital dan penting sekali untuk mendinginkan umat, agar tidak terjadi pemecahan antara umat.

“Perbedaan itu adalah sunnatulla, tetapi jangan sampai perbedaan itu menjadi permusuhan,” tutupnya.

Writer: Fitri

Artikel ini telah dibaca 16 kali

Baca Lainnya

Bersama Camat Watopute dan Lurah Butung-Butung MPI Kecamatan Watopute Gelar Bakti Sosial 

19 Agustus 2024 - 20:03 WITA

Polda Sultra Gelar Sosialisasi Aplikasi ASTINA Polri

17 Juli 2024 - 15:39 WITA

Kapolda Pimpin Sertijab PJU dan Kapolres Lingkup Polda Sultra

8 Juli 2024 - 13:44 WITA

PNS Polda Sultra Ikut Ujian Kenaikan Pangkat dan Penyesuaian Ijazah 

6 Juni 2024 - 16:12 WITA

Sambut Hut Bhayangkara ke 78, Polda Sultra Gelar Lomba Debat Hukum

6 Juni 2024 - 15:02 WITA

Kapolda Sultra Resmi Naik Pangkat Menjadi Bintang Dua

29 Mei 2024 - 12:20 WITA

Trending di Sulawesi Tenggara