ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), kawal pemilih pemula yang rawan dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
Kepala Bidang (Kabid) Politik Kesbangpol Sultra, David Sidupa mengatakan sekiranya 73 ribu lebih pemilih pemula di Sultra masih rawan terombang ambing dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja.
Berdasarkan hal itu pihaknya tengah fokus melakukan sosialisasi terhadap pemilih pemula, guna memberi pemahaman terkait Pemilu, arti demokrasi serta cara menggunakan hak dan kewajibannya menjadi warga negara dalam Pemilu mendatang.
“Memasuki tahun politik 2023 untuk menghadapi Pemilu 2024, kita tahu pemilih milenial begitu besar potensinya, kemungkinan 73 ribu lebih di Sultra,” katanya.
“Ini adalah anak muda yang belum tersentuh dan memahami Pemilu yang sebenarnya, untuk itu kami beri pemahaman lewat sosialisasi disetiap pertemuan khususnya kabupaten/kota se-Sultra,” tambahnya.
Ia menyampaikan, bahwa sosialisasi tersebut lebih mengedukasi agar pemilih pemula menggunakan hak pilihnya dan tidak berpikiran untuk tidak memilih atau golongan putih (Golput).
Serta menghindari berita bohong (hoax), tidak terhasut oleh politik identitas seperti suku dan agama serta menghindari praktik-praktik money politik atau jual beli suara.
“Karena aturannya itu jelas. Siapa yang memberi dan menerima akan dikenakan sanksi tegas,” ungkapnya.
Lanjut ia menyampaikan, di tahun 2022 lalu Kesbangpol Sultra telah melakukan sosialisasi di 3 kabupaten yaitu Bombana, Kolaka dan Kolaka Utara (Kolut). Sementara di tahun 2023 ini pihaknya akan menuntaskan sosialisasi di seluruh kabupaten sebelum memasuki tahun 2024.
“Tentu saja sosialisasi kepada pemilih pemula tidak hanya dilakukan oleh Kesbangpol Sultra, tapi juga dilakukan oleh KPU, baik provinsi maupun kabupaten/kota serta partai politik juga turut melakukan sosialisasi,” bebernya.
Sehingga ia berharap, masyarakat Sultra khususnya pemilih pemula agar cerdas dalam menentukan pilihan pada calon-colon potensial yang mampu membawa kemajuan pada lingkungan dan daerahnya.
“Serta masyarakat tidak boleh gampang terpancing dengan suasana panas menjelang Pemilu yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. ( ** )
Writer: Fitri