ULASINDONESIA.COM., KENDARI – PT. Pelindo Terminal Petikemas melalui Program Pelindo Mengajar Goes To Kendari hadir di SMA Negeri 2 Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (23/2/2023).
Terminal Head TPK Kendari, Yandi Sofyan Hadi mengatakan bahwa program tersebut dilakukan kurang lebih di 125 SMA di seluruh Indonesia secara serentak.
“Dengan menargetkan total 30 ribu siswa, karena masing-masing sekolah itu 150 orang di masing-masing sekolah,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagai generasi milenial, siswa atau pelajaran minimal harus mengetahui sejak dini terkait alur penggerak ekonomi daerah, apalagi PT Pelindo merupakan pintu gerbang ekonomi.
Dimana, perekonomian yang ada di daerah salah satunya ditopang oleh pelabuhan, dimana pelabuhan ini merupakan aset negara yang harus dijaga dan dimajukan bersama.
“Pelabuhan sebagai pintu gerbang harus dijaga, dan diperbaiki, karena jika pintu gerbangnya tidak diperbaiki maka didalamnya pun akan bermasalah,” bebernya.
Yandi menyampaikan generasi milenial memiliki peran penting menjadi sebagai penyebar informasi. Sehingga melalui program tersebut pihaknya berupa menyiapkan kader sebagi generasi pemimpin masa depan.
“Anak muda pergaulannya cepat sekali dengan keterlibatan penggunaan media sosial, serta daya tangkapnya pun juga cepat,” tuturnya.
Lanjut ia membeberkan, dalam giat tersebut pihaknya turut memberikan bantuan kepada pihak sekolah berupa 4 buah laptop, yang merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo dalam bidang pendidikan.
Serta memberikan penghargaan kepada 2 siswa berprestasi berupa tablet, dan give away bagi seluruh peserta kegiatan.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Kendari Sujarwin menyampaikan bahwa, hal tersebut merupakan pertama kalinya BUMN masuk ke lingkungan SMA Negeri 2 Kendari dan mengajar secara langsung yang merupakan bagian dari bakti BUMN untuk masuk di sekolah.
“Harapannya mereka itu bagaimana mencetak masa depan pemimpin yang mungkin dari generasi muda yang memiliki dedikasi dan komitmen bagaimana memajukan bangsa,” ungkapnya.
Sehingga, ia berharap giat tersebut bisa dilakukan secara kontinyu, apalagi pemaparan materi yang disampaikan paling tidak bisa membuat mindset para pelajar berubah kearah yang lebih baik.