ULASINDONESIA.COM., SULAWESI TENGGARA – Kondisi stok ketersediaan pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) aman dan terjaga, hal tersebut sesuai dengan misi gubernur dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar berdaulat dan aman di bidang pangan.
Hal tersebut disampaikan, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto. Ia mengatakan bahwa kondisi semua pangan aman, untuk beras masih memiliki stok untuk 3,6 bulan kedepan.
“Namun Februari ini juga sudah memasuki masa panen, panen raya nanti akan terjadi puncak pada April dan Mei, sehingga stok kita tambah melimpah, tambah banyak,” ungkapnya.
Kata dia, untuk panen raya selanjutnya akan terjadi pada bulan, September, Oktober November. Sehingga kondisi beras akan sangat cukup atau sangat surplus.
Begitu pun dengan jagung, yang dari tahun ke tahun mengalami surplus. Adapun bahan pangan lainnya yang ketersediaannya masih sangat aman yaitu selain beras dan jagung yaitu, kedelai, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, daging sapi, ayam, telur, minyak goreng dan gula.
Kata dia, untuk cabai merah dan rawit, mengikutk arahan Gubernur Sultra, Ali Mazi, bahwa akan diadakan penanaman serentak cabai merah dan cabai rawit di 17 Kabupaten /Kota di Sultra.
“Stok Bawang merah di Sultra, juga mengalami ketersediaan yang mencukupi. Apa lagi saat ini Sultra mulai mengembangkan penanaman bawang merah disejumlah Kabupaten,” ungkapnya.
“Seperti di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Wakatobi, dan Buton Selatan,” tambahnya.
Bahkan, Pemerintah Daerah juga telah bekerjasama dengan Pemerintah luar daerah untuk memenuhi kebutuhan bawang merah. Sedangkan, bawang putih masih mendatangkan dari luar daerah.
“Mengingat kondisi lahan di Sultra tidak cocok untuk ditanami bawang putih, tapi untuk stoknya masih sangat cukup,” katanya.
Lanjut, untuk stok daging sapi juga masih aman, mengingat Sultra memiliki 400 ribu populasi sapi yang siap memenuhi kebutuhan daging Masyarakat.
“Begitupun, daging ayam dan telur masih sangat cukup harga sekarang juga sudah turun meski pemenuhannya sebagian dari didatangkan dari Sulawesi Selatan,” ujarnya.
“Sementara, untuk minyak dan gula juga masih tersedia banyak di pasaran yang artinya stoknya masih cukup,” tutupnya.