ULASINDONESIA.COM., KENDARI – Hajatan politik lima tahunan akan digelar serentak se-Indonesia pada November 2024, termasuk Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kendari.
Aksan Jaya Putra (AJP), politisi Partai Golkar terus mempersiapkan diri guna menghadapi pesta demokrasi, yang tak lama lagi diselenggarakan.
“Persiapan soal maju di Pilwali terus kita matangkan, termaksud Pemilihan Legislatif (Pileg) yang nantinya lebih dulu dilaksanakan,” ujar dia saat ditemui, Selasa (17/1/2023).
Persiapan itu pun terus digalakkannya dengan kembali memantapkan dari sisi pengenalan dan penerimaan figur kepada masyarakat Kota Kendari, yang nantinya akan memilih kepala daerah.
Dengan mengupdate dua hal tersebut, otomatis elektabilitas kefiguran AJP bisa melonjak naik dari tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) ini tidak mau terlalu over bergerak, karena sebut Pilwali Kendari masih terlampau lama.
Alasannya banyak pertimbangan yang perlu dicermati. Mengingat juga, Pileg yang perlu ditunggu seperti apa hasilnya nanti. Harapannya di Pileg, Golkar bisa signifikan meraih kursi, minimal tujuh kursi diamankan Golkar Kendari.
Jika raihan kursi tidak mencukupi untuk mengusung secara mandiri, terpaksa Partai Golkar harus mencari partai koalisi guna mencukupi jumlah kursi sebagai syarat mengusung Balon Wali Kota Kendari.
“Memang kita lagi push, mempercepat pergerakan Partai Golkar. Sehingga Partai Golkar bisa menjadi partai favorit bagi masyarakat Sultra, khususnya masyarakat Kota Kendari dan ini sudah dicanangkan Pak Airlangga Hartarto dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada,” ucapnya.
Menyinggung soal calon pendamping di Pilwali Kota Kendari, AJP mengaku sudah jauh-jauh hari dirinya melakukan survei internal guna melihat pergerakan elektabilitas masing-masing.
Beberapa nama sudah dikantonginya. Dia menyebut mayoritas dari kalangan politisi dan ada juga beberapa nama tokoh masyarakat di Kota Kendari.
Hanya dia belum mau membeberkan siapa-siapa calon pendampingnya itu. Yang jelas, AJP bilang, mereka yang masuk dalam radar, terus dipetakan nya dan memantau bagaimana perkembangan elektabilitasnya.
Pada prinsipnya, AJP masih akan melihat hasil capaian kursi Partai Golkar Kendari di Pileg. Apabila mencapai tujuh kursi, artinya Partai Golkar bebas memilih wakil tanpa harus koalisi dengan partai lain.
“Beberapa nama ini orang yang sudah saya kenal, komunikasi sudah terjalin, namun terkait Pilwali kita belum bicarakan. Tapi terkait bagaimana membangun Kota Kendari kita satu visi. Sisa kita lihat ektabilitas dan popularitas mereka,” tukasnya.