crossorigin="anonymous">

Menu

Mode Gelap
HUT ke-192, Subhan Beri Predikat Kota Kendari Sebagai Kota Idaman Dengan Wajah Baru Berkurang dari Tahun Sebelumnya, Penerima KIP Kuliah UHO Kendari Tersisa 924 Mahasiswa DPRD Kota Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Kendari ke 192 Tahun Bertekad Sejahterakan Masyarakat Sultra, Amnaeni Dg Tabaji Ajukan Diri Sebagai Bakal Caleg Pawai Budaya Warnai Peringatan HUT ke-59 Provinsi Sultra

Daerah · 3 Jan 2023 12:41 WITA ·

6 Orang Meninggal, Kasus DBD di Kota Kendari Sepanjang 2022 Alami Peningkatan


 Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi. Perbesar

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi.

ULASINDONESIA.COM., KENDARI – Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan sepanjang tahun 2022 di bandingkan dengan tahun 2021.

Hal itu disampaikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi, Selasa (3/1/2023).

Namun kata dia, jika dibandingkan dengan kasus di 2020, lebih banyak kasus di 2020 dibanding tahun 2022 dengan jumlah kematian yang sama atau di tiga tahun terakhir ini.

Sementara case fatalitiy rate atau jumlah kematian dibandingkan jumlah kasus yang ada di 2022 justru meningkat dari tahun 2021 lalu.

Di mana pada 2021 lalu kasus meninggal mencapai 1,6 persen dari total kasus dan di tahun 2022 mencapai 2,6 persen

“Artinya lebih banyak kasus meninggal di tahun ini dibandingkan tahun yang lalu. 2020 hanya 6 kasus, 2021 4 kasus dan 2022 kembali 6 kasus,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dilantik Untuk Yang ke - 4 Kalinya Jadi Anggota DPRD Muna, Ini Harapan Natsir Ido 

Ia membeberkan bahwa, kasus kematian paling banyak di Kecamatan Wua-Wua wilayah kerja Puskesmas Wua-Wua dan Puskesmas Puuwatu masing-masing sebanyak 2 kasus, kemudian Puskesmas Jati Raya dan Puskesmas Kemaraya masing-masing 1 kasus kematian.

Sementara dari angka kesakitannya, lebih banyak di Puuwatu yakni 56 kasus, disusul  Puskesmas Lepo-lepo 33 kasus kemudian Puskesmas Jati Raya sebanyak 27 kasus. Meski demikian masih ada beberapa wilayah di Kota Kendari yang masih bebas kasus DBD, seperti di wilayah kerja Puskesmas Benu-benua, Puskesmas Abeli dan Puskesmas Nambo.

Ellfi menjelaskan, semua kasus kematian di 2022 ini diakibatkan karena keterlambatan penanganan ke fasilitas pelayanan kesehatan selanjutnya atau rujukan.

Menurutnya masih banyak masyarakat tidak menyadari gejala ketika terkena DBD atau kebanyakan anak yang mengalami DBD, hingga terlambat membawa ke fasilitas kesehatan dengan kondisi sudah shock berat. Akibatnya, dengan keterlambatan penanganan itu mengakibatkan si pasien meninggal.

BACA JUGA:  Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Muna Barat, Ini Kata La Ode Aca, S.Pd

“Ketika sudah didiagnosa DBD, seharusnya dirawat di rumah sakit menjalani penanganan untuk meningkatkan kadar trombosit dalam darahnya,” jelasnya.

Kendati itu, pihaknya terus mengimbau warga untuk tetap menerapkan dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk segera datang ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat ketika mengalami gejala demam.

“Apalagi di musim pancaroba ini, jika mengalami gejala demam sebaiknya tidak membiarkan kejadian ini di rumah. Apalagi jika demamnya sudah lebih dari 3 hari, untuk memastikan jangan sampai memang ada indikasi yang mengarah ke penyakit DBD,” tutupnya.

 

Artikel ini telah dibaca 10 kali

Baca Lainnya

Pesawat Udara Super Air Jet (SAJ) Hengkang Mengudara di Kabupaten Wakatobi 

26 November 2024 - 11:56 WITA

Ketua PERADI RBA Sultra Harap Pilkada Serentak 2024 Berjalan Dengan Damai dan Sejuk

25 November 2024 - 13:14 WITA

Tak Ada Pungli dan Mafia Pendidikan di STIMIK Bina Bangsa Kendari

25 November 2024 - 13:02 WITA

Andui “BUKAN” Tim Pemenangan RAHMAN-AJB 

24 November 2024 - 20:05 WITA

KPU Muna Akan Tertibkan APK Pilkada Serentak 2024 Mulai Hari Ini

24 November 2024 - 10:15 WITA

Ini Pesan La Ode Suryono di Hadapan Ribuan Simpatisan dan Pendukung HARUM Saat Kampanye Akbar 

23 November 2024 - 17:40 WITA

Trending di Daerah