ULASINDONESIA.COM,. KENDARI – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga Bahan Pokok (Bapok) di pasar-pasar Tradisional Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan.
Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae. Namun kenaikan harga Bapok tersebut masih dalam taraf normal.
Hal tersebut berdasarkan pantauan pihaknya yang telah beberapakali melakukan operasi di pasar-pasar untuk memastikan harga dan ketersediaan Bapok aman.
“Kenaikan harga terpantau masih kategori wajar dengan besaran sekira Rp. 2000 per kilo atau per liter dari masing-masing item,” katanya, Kamis (15/12/2022).
Ia menyampaikan, beberapa Bapok yang mengalami kenaikan harga yaitu, bawang merah dan bawang putih yang sebelumnya dibandrol dengan harga Rp. 38 ribu per kilo, kini harga penjualannya menjadi Rp.40 ribu per kilo.
“Kemudian beras juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp.9 ribu – Rp.10 ribu per liternya, kini dijual dengan harga Rp. 11 ribu per liter. Kami temukan ada beberapa jenis bahan yang mengalami kenaikan harga, tapi masih dalam batas wajar atau tidak terlalu berlebihan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, bahwa sidak atau operasi pasar dilakukan pihaknya hampir setiap hari, mengingat data-data harga tersebut menjadi laporan mingguan Dinas Perdagangan yang masuk ke Inspektorat Kota Kendari.
“Bahkan masuk ke Kejaksaan Negeri Kendari, hingga menjadi laporan permintaan dari pihak kepolisian sebagai laporan tentang inflasi Kota Kendari,” katanya.
Lanjut ia menyampaikan bahwa sidak yang dilakukan bertujuan untuk untuk menekankan kepada distributor termasuk para pedagang, pelaku usaha agar memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada masyarakat.
“Dalam hal ini mereka dilarang untuk menjual barang dengan harga yang tidak sesuai kondisi atau terlalu mengambil keuntungan dengan memanfaatkan situasi. Apalagi stok ketersediaan bapok sekarang masih cukup, sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga,” jelasnya.
Kedepan pihaknya masih akan terus melakukan sidak dan pemantauan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerab (TPID) di pasar-pasar tradisional untuk memastikan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan.
Writer: Fitri