ULASINDONESIA.COM,. KENDARI – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah menggencarkan pembentukan Bank Sampah.
Dimana, nantinya akan didekatkan kepada masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir, agar sampah-sampah yang bernilai ekonomis tidak kemudian dibuang ketempat sembarangan terutama di laut.
“Kenapa kita harus dekatkan kepada masyarakat, kan ada kita punya bank sampah induk, tetapi kalau misalnya masyarakat mau datang jual kesanakan itu harus lagi mengeluarkan uang transportasi,” kata Kepala DLHK Kota Kendari, Nismawati, Senin (5/12/2022) malam.
Sehingga, pihaknya berencana untuk mendekatkan bank sampah kepada masyarakat, agar nantinya tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk ke bank sampah. Serta di bank sampah itu akan ada pengepul yang menjemput sampah-sampah tersebut.
“itu Cash and Carry, begitu ambil sampahnya langsung bayar. Untuk harganya itu bervariasi, misalnya harga kardus, botol Aqua, terus rak telur itu macam-macam. Yang saya hapal persis itu botol plastik itu 1 kilogram Rp. 3.500, itu masing-masing ada harganya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, pengelolaan sampah itu harus ada pemilahan dimulai dari rumah tangga. Karena jika misalnya sampah yang dijual kotor akibat sudah bercampur dengan sampah organik di tempat pembuangan sampah (TPS), tetap ada nilainya tetapi tapi lebih rendah.
“Katakanlah misalnya kita minum di botol plastik, terus kemudian kita kumpul langsung kita jual di bank sampahnya, nah itu lebih mahal nilainya,” bebernya.
Lanjut ia menyampaikan, untuk lokasi bank sampah induk sendiri saat ini ada di Puuwatu.
“Terus kita berencana bentuk lima tahun ini, kita dekatkan di nelayan, terutama untuk menyahuti permintaan Gubernur Provinsi Sultra Ali Mazi,” ujarnya.
Ia menyampaikan, rencana pembentukan bank sampah tersebut bertempat di Tondonggeu, Kecamatan Abeli yang berada di pinggir laut yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, dimana di wilayah tersebut ada sekitar 90 Kepala Keluarga.
“Nah, itu akan kita bentuk dan akan kita lakukan pertemuan rencananya Rabu esok. Kemudian di Bungkutoko juga ada, kalau yang di Kecamatan Kendari Barat kami sudah lakukan pertemuan dan itu sudah berdiri. Jadi memang kita prioritaskan, itu nanti kita fokus di daerah pesisir,” ungkapnya.
Terkait sampah di wilayah Teluk Kendari ia menyampaikan bahwa seharusnya sudah dilakukan pembersihan atau kerja bakti pada 3 Desember 2022 namun ada sedikit kendala.
“Sehingga itu dimumdurkan Minggu ini, jadi ada kemungkinan Jumat atau Sabtu ini,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi meminta Pemerintah Daerah Kota Kendari untuk membersihkan kawasan Teluk Kota Kendari.
Hal tersebut ia sampaikan, lantaran banyaknya sampah di perairan Teluk Kendari yang mengganggu pemandangan dan terkesan jorok juga tidak terawat.
“Tolong diperhatikan sampah yang ada di Teluk Kendari ini sudah jadi tempat pembuangan sampah, kasihan laut kita yang seharusnya bersih,” katanya, Senin (5/12/2022) kemarin.
Untuk diketahui, bank sampah adalah tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.