crossorigin="anonymous">

Menu

Mode Gelap
HUT ke-192, Subhan Beri Predikat Kota Kendari Sebagai Kota Idaman Dengan Wajah Baru Berkurang dari Tahun Sebelumnya, Penerima KIP Kuliah UHO Kendari Tersisa 924 Mahasiswa DPRD Kota Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Kendari ke 192 Tahun Bertekad Sejahterakan Masyarakat Sultra, Amnaeni Dg Tabaji Ajukan Diri Sebagai Bakal Caleg Pawai Budaya Warnai Peringatan HUT ke-59 Provinsi Sultra

Berita · 1 Des 2022 10:15 WITA ·

Muktamar 14 Nasyiatul Aisyiyah Siap Hasilkan Isu Strategis Memajukan Perempuan


 Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini Perbesar

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini

 

ULASINDONESIA.COM., BANDUNG- Nasyiatul Aisyiyah bersiap melaksanakan gelaran Muktamar ke-14 pada 2-4 Desember 2022 di Kota Bandung. Muktamar yang sedianya dilaksanakan pada 2020 namun tertunda karena Pandemi ini mengambil tema Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban.

“Seharusnya Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah ini dilaksanakan pada 2020 namun karena Pandemi kondisi tidak memungkinkan melaksanakan Muktamar secara luring/offline dan beberapa pertimbangkan kami tidak melakukan Muktamar secara daring/online karena Muktamar bukan hanya soal menyelesaikan tanggung jawab tetapi juga menjalin ukhuwah,” terang Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini pada Rabu malam 30/11/2022 M, 7 Jumadil Awal 1444 H saat seminar jarak jauh/ webinar .

Terkait tema Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah kali ini, Diyah menyebut terdapat dua kata yakni Memajukan Perempuan dan Menguatkan Peradaban. Memajukan perempuan disebut Diyah bukan dengan pemaknaan saat ini bukan perempuan mengalami ketertinggalan.

“Akan tetapi saat ini perempuan sudah diberikan ruang aspirasi tapi masih ada aspek yang tertinggal seperti jaminan hak, angka kekerasan, angka perceraian, dampak Pandemi juga salah satunya banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami perempuan dan semua aspek ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” terang Dyah.

Memajukan perempuan disebut Diyah juga harus dilakukan dengan pelaksanaan sikap dan dibuktikan dengan kontribusi nyata oleh perempuan. Nasyiatul Aisyiyah (NA) disebut Diyah sejak awal berdirinya merupakan wujud nyata dari terbuka luasnya ruang gerak bagi perempuan muda Muhammadiyah untuk bisa berkiprah berdakwah amar maruf nahi munkar.

BACA JUGA:  Tim Pakar Penanganan Stunting Sampaikan Hasil Intervensi Audit di Hadapan TPPS Kabupaten Muna 

Lebih lanjut, terkait menguatkan peradaban disampaikan Diyah bahwa peradaban konteksnya bukan hanya skala lokal tapi makna yang luas dan memiliki ruang waktu yang cukup lama. “Termasuk memajukan kualitas perempuan yang merupakan bagian menguatkan peradaban.”

Jelang 1 Abad NA, Diyah menyebutkan Nasyiatul Aisyiyah terus mendorong para perempuan agar memiliki peran strategis di berbagai bidang. Termasuk merintis internasionalisasi NA sebagai jawaban era revolusi industeu yang menuntut manusia termasuk perempuan memilili peran strategis di berbagai bidang.

Terpilihnya Bandung sebagai lokasi Muktamar disebut Diyah juga memiliki latar historis dimana pada tahun 1965 di Kongres Muhammadiyah ke-26 di Bandung, NA resmi menjadi organisasi otonom. “Pada masa itu, pada tahun 1965 sudah membuktikan Muhammadiyah memberikan ruang besar bagi perempuan termasuk perempuan muda yakni NA untuk berkiprah.”

Sekretaris Umum PP NA, Ariati Dina Puspitasari menyebutkan Tanwir NA akan diikuti oleh 211 peserta yang berasal dari wilayah serta perwakilan daerah. Kemudian 770 peserta Muktamar yang merupakan peserta dari wilayah sampai daerah dan perwakilan cabang NA.

Untuk penggembira Muktamar sendiri, diperkirakan 3000 orang akan memasuki Kota Bandung untuk memeriahkan pembukaan Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah yang akan dilaksanakan di Gedung Budaya Sabilulungan atau Gedung Budaya Soreang.

Sebelum gelaran Muktamar dilaksanakan, Ketua SC Muktamar ke-14 NA, Nur Wahidatul Mufihah menyebutkan PPNA sudah melaksanakan pembahasan laporan pertanggungjawaban pada 13 November 2022 secara daring.

BACA JUGA:  Satu Unit Mobil Avansa Terbakar di Wasolangka, Kerugian Ditaksir 150 Juta

Selanjutnya, agenda Muktamar akan membahas program NA ke depan, rekomendasi stakeholder, sesi suplemen untuk penguatan NA, isu krusial seperti perkaderan, isu sosial seperti stunting yang merupakan program unggulan NA. Kemudian isu perdamaian lingkungan, transformaai digital, dan agenda pemilihan formatur yang akan memilih Ketua Umum periode 2022-2026.

“Pemilihan akan menggunakan sistem e-voting yang sama seperti Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah, tim IT diboyong dari Solo dan Jogja untuk mengawal pemilihan formatur,” terang Lika

Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat, Dewi Mulyani menyebutkan bahwa selaku ruan rumah, panitia sudah melakukan segala sesuatu secara optimal. “Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik, kami ingin agar para prempuan muda berkemajuan dapat hadir di Jawa Barat yakni datang gembira pulang gembira.”

Dewi juga berharap bahwa Muktamar ke-14 Nasyiatul Aisyiyah dapat menghasilkan keputusan strategis yang membawa perempuan di Indonesia sebagai prempuan tangguh dan mengokohkan peradaban di dunia.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

Baca Lainnya

Gelar Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tahun 2024, Ini Harapan Kadis DPP-KB Muna

10 Desember 2024 - 16:50 WITA

Wakili Sultra Piala Soeratin Tingkat Nasional, La Isra Harap Satria Wakumoro Harumkan Nama Sultra 

5 Desember 2024 - 08:56 WITA

Satria Wakumoro Lolos Final Piala Soeratin U-17 Zona Sulawesi Tenggara 

3 Desember 2024 - 22:46 WITA

Bawaslu Sultra Keluarkan 6 Rekomendasi PSU

3 Desember 2024 - 18:05 WITA

Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara, KPU Muna Beri  Apresiasi Masyarakat Salurkan Hak Suara

2 Desember 2024 - 19:44 WITA

Tujuh Daerah di Sultra Diperkirakan Akan Lakukan PSU

2 Desember 2024 - 18:44 WITA

Trending di Daerah